Masuk Islamnya Sahabat-sahabat Pertama
Pendahuluan
Setelah Nabi Muhammad ﷺ menerima wahyu pertama di Gua Hira dan memulai dakwah secara sembunyi-sembunyi, orang-orang pertama yang menerima seruan beliau adalah mereka yang paling dekat secara hati dan hubungan. Mereka dikenal sebagai as-sabiqun al-awwalun — orang-orang yang paling awal masuk Islam. Ketulusan dan keimanan mereka menjadi pilar pertama dalam tegaknya agama Islam.
Orang Pertama yang Masuk Islam
Dalam sejarah Islam, para ulama menyebutkan bahwa kelompok pertama yang memeluk Islam terdiri dari empat golongan: wanita, anak-anak, budak, dan laki-laki dewasa.
1. Khadijah binti Khuwailid رضي الله عنها
Istri Nabi ﷺ, Khadijah رضي الله عنها, adalah orang pertama yang beriman kepada Allah ﷻ dan Rasul-Nya. Beliau mendukung suaminya dengan penuh keyakinan, menenangkan hati Rasulullah ﷺ saat wahyu pertama turun, serta mengorbankan harta dan jiwanya untuk dakwah Islam.
Allah ﷻ berfirman tentang para pendukung awal dakwah:
وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوا وَهَاجَرُوا وَجَاهَدُوا فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ وَالَّذِيْنَ اٰوَوْا وَّنَصَرُوْٓا اُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُؤْمِنُوْنَ حَقًّاۗ لَهُمْ مَّغْفِرَةٌ وَّرِزْقٌ كَرِيْمٌ
“Dan orang-orang yang beriman, berhijrah, dan berjihad di jalan Allah, serta orang-orang yang memberi tempat kediaman dan pertolongan (kepada mereka), itulah orang-orang yang benar-benar beriman. Bagi mereka ampunan dan rezeki yang mulia.” (Al-Anfal: 74)
Khadijah رضي الله عنها menjadi contoh pertama seorang mukmin sejati yang beriman tanpa ragu dan berjuang mendampingi Nabi ﷺ.
2. Ali bin Abi Thalib رضي الله عنه
Sepupu Nabi ﷺ yang masih berusia sepuluh tahun saat itu, Ali bin Abi Thalib رضي الله عنه, juga termasuk orang pertama yang masuk Islam. Ia tinggal bersama Nabi ﷺ sejak kecil dan menyaksikan sendiri kebenaran ajaran beliau.
Ketika Rasulullah ﷺ mengajaknya untuk beriman kepada Allah ﷻ, Ali menjawab dengan keingintahuan tulus dan tanpa penolakan. Setelah merenung semalam, ia datang kembali dan berkata, “Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah.”
Sejak saat itu, Ali رضي الله عنه menjadi salah satu pembela utama Islam hingga akhir hayatnya.
3. Zaid bin Haritsah رضي الله عنه
Zaid bin Haritsah رضي الله عنه adalah budak yang dimerdekakan oleh Nabi ﷺ dan menjadi anak angkat beliau. Karena kedekatan dan kepercayaannya kepada Rasulullah ﷺ, ia langsung menerima ajakan Islam tanpa keraguan.
Kesetiaan dan cinta Zaid kepada Rasulullah ﷺ tidak pernah pudar. Ia kemudian menjadi salah satu panglima besar kaum Muslimin dan gugur sebagai syahid dalam perang Mu’tah.
4. Abu Bakar Ash-Shiddiq رضي الله عنه
Di antara laki-laki dewasa, Abu Bakar Ash-Shiddiq رضي الله عنه adalah yang pertama masuk Islam. Ia adalah sahabat terdekat Nabi ﷺ dan dikenal karena kejujuran, ketenangan, serta ketinggian akhlaknya.
Abu Bakar رضي الله عنه tidak hanya beriman, tetapi juga aktif berdakwah. Melalui ajakannya, banyak tokoh Quraisy masuk Islam, seperti:
-
Utsman bin Affan رضي الله عنه
-
Az-Zubair bin Awwam رضي الله عنه
-
Abdurrahman bin Auf رضي الله عنه
-
Sa’d bin Abi Waqqash رضي الله عنه
-
Thalhah bin Ubaidillah رضي الله عنه
Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa Nabi ﷺ bersabda:
إِنَّ اللَّهَ بَعَثَنِي إِلَيْكُمْ فَقُلْتُمْ كَذَبْتَ، وَقَالَ أَبُو بَكْرٍ صَدَقَ، وَوَاسَانِي بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ
“Sesungguhnya Allah mengutusku kepada kalian, maka kalian mendustakanku, sedangkan Abu Bakar berkata, ‘Engkau benar.’ Ia telah menolongku dengan dirinya dan hartanya.” (HR. Bukhari)
Abu Bakar رضي الله عنه menjadi sahabat paling setia dan mendapat gelar Ash-Shiddiq, yang berarti “orang yang selalu membenarkan.”
Keimanan Mereka yang Kokoh
Keimanan sahabat-sahabat pertama ini diuji sejak awal. Mereka menghadapi cemoohan, tekanan, bahkan penyiksaan dari kaum Quraisy. Namun, hati mereka tetap teguh karena yakin bahwa kebenaran ada pada risalah yang dibawa oleh Nabi Muhammad ﷺ.
Allah ﷻ berfirman:
اَلَّذِيْنَ اٰمَنُوا وَتَطْمَىِٕنُّ قُلُوْبُهُمْ بِذِكْرِ اللّٰهِۗ اَلَا بِذِكْرِ اللّٰهِ تَطْمَىِٕنُّ الْقُلُوْبُ
“Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.” (Ar-Ra’d: 28)
Ayat ini menggambarkan ketenangan yang dimiliki para sahabat dalam menghadapi ujian berat, karena keimanan mereka bertumpu pada tauhid yang murni.
Pelajaran dari Keimanan Sahabat-sahabat Pertama
-
Keimanan sejati dimulai dari keyakinan hati yang tulus, bukan karena pengaruh dunia.
-
Dakwah harus dimulai dari orang-orang terdekat — keluarga, sahabat, dan lingkungan sekitar.
-
Kesetiaan kepada Rasulullah ﷺ menjadi tanda cinta dan bukti keimanan yang sebenarnya.
-
Keberanian beriman di masa sulit adalah ciri orang beriman sejati.
Penutup
Masuk Islamnya sahabat-sahabat pertama merupakan tonggak awal berdirinya umat Islam. Mereka adalah orang-orang pilihan yang beriman tanpa ragu dan berkorban tanpa pamrih. Dari mereka, Islam mulai tumbuh dan berkembang hingga menjadi rahmat bagi seluruh alam. Semoga Allah ﷻ meridhai mereka semua dan menjadikan kita penerus keimanan yang kokoh seperti mereka.
Penulis : Ustadz Kurnia Lirahmat, B.A., Lc
![]() |
|


