Persiapan Menghadapi Akhirat
Khutbah Pertama
الحمد لله الذي خلق الموت والحياة ليبلوكم أيكم أحسن عملاً، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أن محمداً عبده ورسوله، صلى الله عليه وعلى آله وصحبه أجمعين.
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,
Marilah kita tingkatkan ketakwaan kepada Allah ﷻ dengan menjalankan semua perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Karena hanya dengan ketakwaan, kita akan selamat di dunia dan di akhirat.
Jamaah Jum’at yang dimuliakan Allah,
Tema khutbah kita hari ini adalah “Persiapan Menghadapi Akhirat.”
Setiap manusia pasti akan meninggalkan dunia ini. Tidak ada seorang pun yang kekal hidup di dunia. Dunia hanyalah tempat singgah sementara, sedangkan akhirat adalah kehidupan yang abadi. Allah ﷻ berfirman:
كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ
“Setiap jiwa akan merasakan mati, dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah diberikan dengan sempurna balasanmu. Barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu hanyalah kesenangan yang memperdaya.” (Ali ‘Imran: 185)
Ayat ini mengingatkan kita agar tidak tertipu oleh kesenangan dunia yang sementara, karena kehidupan yang sesungguhnya adalah di akhirat.
Dunia Bukan Tempat Tinggal, Tapi Tempat Ujian
Rasulullah ﷺ bersabda dalam hadits riwayat Abdullah bin Umar رضي الله عنهما:
كُنْ فِي الدُّنْيَا كَأَنَّكَ غَرِيبٌ أَوْ عَابِرُ سَبِيلٍ
“Jadilah engkau di dunia ini seakan-akan orang asing atau seorang pengembara.” (HR. Bukhari)
Hadits ini menasihati kita agar tidak terlena dengan dunia. Orang yang sadar bahwa hidup di dunia hanyalah perjalanan singkat, maka ia akan selalu mempersiapkan bekal terbaik untuk akhiratnya.
Bekal terbaik itu bukan harta, jabatan, atau ketenaran, melainkan amal shalih dan ketakwaan. Allah ﷻ berfirman:
وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى وَاتَّقُونِ يَا أُولِي الْأَلْبَابِ
“Berbekallah kamu, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa. Dan bertakwalah kepada-Ku, wahai orang-orang yang berakal.” (Al-Baqarah: 197)
Amal Sebagai Bekal Menuju Akhirat
-
Shalat dan ibadah wajib – menjadi penghapus dosa dan penenang hati.
-
Sedekah dan amal sosial – menjadi tabungan pahala yang kekal.
-
Akhlak yang mulia – menjadi sebab dekatnya seseorang kepada Rasulullah ﷺ di akhirat.
-
Istighfar dan taubat – menjadi kunci pengampunan dari Allah ﷻ.
Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah,
Banyak manusia tertipu oleh dunia hingga lalai mempersiapkan bekal akhirat. Padahal, kematian bisa datang kapan saja tanpa peringatan. Maka beruntunglah orang yang selalu mengingat mati dan menjadikan akhirat sebagai tujuan hidupnya.
Penutup Khutbah Pertama
Marilah kita menjadikan hari-hari kita sebagai kesempatan beramal untuk akhirat. Jangan menunda taubat, jangan menunda kebaikan, karena waktu tidak akan pernah kembali.
أقول قولي هذا وأستغفر الله لي ولكم ولسائر المسلمين من كل ذنب وخطيئة، فاستغفروه إنه هو الغفور الرحيم.
Khutbah Kedua
الحمد لله الذي هدانا لهذا وما كنا لنهتدي لولا أن هدانا الله، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أن محمداً عبده ورسوله، صلى الله عليه وعلى آله وصحبه أجمعين.
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,
Setiap hari kita semakin dekat dengan kematian. Rasulullah ﷺ bersabda dalam hadits shahih riwayat Abu Hurairah رضي الله عنه:
أَكْثِرُوا مِنْ ذِكْرِ هَادِمِ اللَّذَّاتِ
“Perbanyaklah mengingat pemutus segala kenikmatan (yaitu kematian).” (HR. Tirmidzi, shahih menurut Al-Albani)
Menghadapi akhirat bukan dengan ketakutan tanpa amal, tetapi dengan ketulusan beribadah, memperbaiki diri, dan memperbanyak amal shalih sebelum pintu taubat tertutup.
اللهم اجعلنا من الذين يستمعون القول فيتبعون أحسنه، ووفقنا لعملٍ صالحٍ تُحبُّه وترضاه، واغفر لنا ولوالدينا ولجميع المسلمين والمسلمات الأحياء منهم والأموات.
عباد الله،
إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ
“Sesungguhnya Allah menyuruh berlaku adil, berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.” (An-Nahl: 90)
فاذكروا الله العظيم يذكركم واشكروه على نعمه يزدكم، ولذكر الله أكبر، والله يعلم ما تصنعون.
Penulis : Ustadz Kurnia Lirahmat, B.A., Lc
![]() |
|


