Khutbah Jumat

Bekal Iman Sebelum Kematian Menjemput

Khutbah Pertama

الحمد لله الذي خلق الموت والحياة ليبلوكم أيكم أحسن عملاً، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أن محمداً عبده ورسوله، صلى الله عليه وعلى آله وصحبه أجمعين.

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,
Marilah kita tingkatkan ketakwaan kepada Allah ﷻ dengan menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Ketakwaan adalah bekal terbaik ketika kita kembali menghadap Allah ﷻ.

Jamaah Jum’at yang dimuliakan Allah,
Khutbah kita hari ini berjudul “Bekal Iman Sebelum Kematian Menjemput.”

Kematian adalah kepastian yang tidak bisa ditolak, tidak bisa ditunda, dan tidak bisa dipercepat. Allah ﷻ berfirman:

كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ ثُمَّ إِلَيْنَا تُرْجَعُونَ

“Setiap jiwa pasti akan merasakan kematian, kemudian kepada Kamilah kamu dikembalikan.” (Al-‘Ankabut: 57)

Ayat ini mengingatkan kita bahwa kehidupan dunia hanyalah persinggahan sementara. Yang kekal adalah kehidupan akhirat. Karena itu, orang yang cerdas adalah orang yang menyiapkan bekal iman sebelum kematian menjemputnya.

Hakikat Bekal Iman

Bekal iman bukanlah harta, jabatan, atau kedudukan. Bekal iman adalah keyakinan yang benar kepada Allah ﷻ, diikuti dengan amal shalih dan ketaatan yang istiqamah. Allah ﷻ berfirman:

وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَىٰ

“Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa.” (Al-Baqarah: 197)

Takwa inilah yang akan menemani seorang hamba di alam kubur dan menjadi penolongnya pada hari kiamat.

Amal Penentu Akhir Kehidupan

Rasulullah ﷺ bersabda dalam hadits shahih riwayat Abdullah bin Mas‘ud رضي الله عنه:

إِنَّ أَحَدَكُمْ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ الْجَنَّةِ حَتَّى مَا يَكُونُ بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا إِلَّا ذِرَاعٌ، فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الْكِتَابُ فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ فَيَدْخُلُهَا، وَإِنَّ أَحَدَكُمْ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ حَتَّى مَا يَكُونُ بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا إِلَّا ذِرَاعٌ، فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الْكِتَابُ فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ الْجَنَّةِ فَيَدْخُلُهَا

“Sesungguhnya salah seorang di antara kalian ada yang beramal dengan amalan penghuni surga hingga jarak antara dirinya dan surga tinggal sehasta, lalu takdir mendahuluinya sehingga ia beramal dengan amalan penghuni neraka lalu ia memasukinya. Dan sesungguhnya salah seorang di antara kalian ada yang beramal dengan amalan penghuni neraka hingga jarak antara dirinya dan neraka tinggal sehasta, lalu takdir mendahuluinya sehingga ia beramal dengan amalan penghuni surga lalu ia memasukinya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadits ini mengajarkan bahwa akhir kehidupan sangat menentukan. Karena itu, bekal iman harus dijaga hingga akhir hayat.

Bekal Iman yang Harus Dijaga

  1. Tauhid yang murni

    • Menjaga diri dari syirik, besar maupun kecil, karena tauhid adalah kunci keselamatan.

  2. Istiqamah dalam ibadah

    • Rasulullah ﷺ bersabda kepada Sufyan bin Abdullah رضي الله عنه:

      قُلْ آمَنْتُ بِاللَّهِ ثُمَّ اسْتَقِمْ

      “Katakanlah, aku beriman kepada Allah, kemudian istiqamahlah.” (HR. Muslim)

  3. Taubat dan istighfar

    • Membersihkan dosa sebelum kematian datang secara tiba-tiba.

Rasulullah ﷺ juga bersabda dalam hadits shahih riwayat Mu‘adz bin Jabal رضي الله عنه:

مَنْ كَانَ آخِرُ كَلَامِهِ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ دَخَلَ الْجَنَّةَ

“Barang siapa yang akhir ucapannya adalah ‘Lā ilāha illallāh’, maka ia masuk surga.” (HR. Abu Dawud, shahih menurut Al-Albani)

Penutup Khutbah Pertama

Ma’asyiral muslimin,
Mari kita persiapkan diri sebelum kematian menjemput. Hidup di atas iman, wafat di atas iman, dan dibangkitkan bersama orang-orang beriman.

أقول قولي هذا وأستغفر الله لي ولكم ولسائر المسلمين من كل ذنب وخطيئة، فاستغفروه إنه هو الغفور الرحيم.


Khutbah Kedua

الحمد لله رب العالمين، والعاقبة للمتقين، ولا عدوان إلا على الظالمين. وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أن محمداً عبده ورسوله، صلى الله عليه وعلى آله وصحبه أجمعين.

Jamaah Jum’at rahimakumullah,
Orang yang cerdas adalah orang yang selalu mengingat kematian dan mempersiapkan bekal terbaik untuk menghadapinya. Rasulullah ﷺ bersabda dalam hadits shahih riwayat Abdullah bin Umar رضي الله عنهما:

كُنْ فِي الدُّنْيَا كَأَنَّكَ غَرِيبٌ أَوْ عَابِرُ سَبِيلٍ

“Jadilah engkau di dunia seperti orang asing atau seorang musafir.” (HR. Bukhari)

Marilah kita perbanyak amal shalih, jaga iman, dan mohon kepada Allah ﷻ agar diwafatkan dalam keadaan husnul khatimah.

اللهم ارزقنا إيماناً ثابتاً، وعملاً صالحاً متقبلاً، وخاتمةً حسنةً عند الموت، واغفر لنا ولوالدينا ولجميع المسلمين والمسلمات.

عباد الله،
إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ

“Sesungguhnya Allah menyuruh berlaku adil, berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.” (An-Nahl: 90)

فاذكروا الله العظيم يذكركم واشكروه على نعمه يزدكم، ولذكر الله أكبر، والله يعلم ما تصنعون.

Facebook Comments

Pesantren MAQI

Lembaga Bahasa Arab dan Studi Islam

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

Advertisment ad adsense adlogger