Hadits

Larangan Ghuluw dalam Agama

Teks Hadits

عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رضي الله عنهما قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ ﷺ: «إِيَّاكُمْ وَالْغُلُوَّ فِي الدِّينِ، فَإِنَّمَا أَهْلَكَ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمُ الْغُلُوُّ فِي الدِّينِ» (رواه أحمد والنسائي وابن ماجه وصححه الألباني)

Dari Ibnu Abbas رضي الله عنهما ia berkata: Rasulullah ﷺ bersabda: “Jauhilah oleh kalian sikap berlebih-lebihan dalam agama, karena sesungguhnya yang membinasakan orang-orang sebelum kalian adalah sikap berlebih-lebihan dalam agama.” (HR. Ahmad, An-Nasa’i, Ibnu Majah, dan dishahihkan oleh Al-Albani)

Pendahuluan

Agama Islam adalah agama yang lurus dan seimbang. Allah ﷻ tidak membebani hamba-Nya dengan sesuatu di luar kemampuan mereka. Sikap berlebihan dalam agama atau ghuluw merupakan perbuatan tercela yang dapat menghancurkan pelakunya, sebagaimana telah menghancurkan umat-umat terdahulu.

Makna Ghuluw dalam Agama

Definisi Ghuluw

Secara bahasa, ghuluw berarti melampaui batas. Dalam konteks agama, ghuluw adalah berlebihan dalam ibadah, keyakinan, atau sikap yang tidak sesuai dengan tuntunan Rasulullah ﷺ. Misalnya, beribadah dengan cara yang tidak diajarkan, menambah-nambah syariat, atau menganggap sesuatu wajib padahal tidak diperintahkan.

Bahaya Ghuluw

Allah ﷻ memperingatkan:

يَا أَهْلَ الْكِتَابِ لَا تَغْلُوا فِي دِينِكُمْ وَلَا تَقُولُوا عَلَى اللهِ إِلَّا الْحَقَّ 

“Wahai Ahli Kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu, dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar.” (An-Nisa: 171)

Ayat ini menunjukkan bahwa ghuluw adalah penyebab kesesatan dan kebinasaan umat-umat sebelumnya.

Contoh Ghuluw dalam Kehidupan

  1. Berlebihan dalam ibadah – seperti tidak mau tidur malam karena ingin shalat terus-menerus, atau berpuasa setiap hari tanpa berbuka. Rasulullah ﷺ melarang sahabat yang ingin beribadah secara berlebihan dan menegaskan bahwa beliau ﷺ shalat malam, tidur, berpuasa, dan berbuka.

  2. Berlebihan dalam memuji – Rasulullah ﷺ bersabda:

لَا تُطْرُونِي كَمَا أَطْرَتِ النَّصَارَى عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ، فَإِنَّمَا أَنَا عَبْدُهُ، فَقُولُوا: عَبْدُ اللهِ وَرَسُولُهُ (رواه البخاري)

“Janganlah kalian berlebihan memujiku sebagaimana orang Nasrani berlebihan memuji Isa putra Maryam. Aku hanyalah hamba-Nya, maka katakanlah: Hamba Allah dan Rasul-Nya.” (HR. Bukhari)

  1. Fanatisme buta – mengagungkan tokoh, kelompok, atau pendapat tertentu hingga menolak kebenaran yang datang dari dalil.

Islam Adalah Agama Pertengahan

Allah ﷻ berfirman:

وَكَذَلِكَ جَعَلْنَاكُمْ أُمَّةً وَسَطًا 

“Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu (umat Islam) umat yang pertengahan.” (Al-Baqarah: 143)

Ayat ini menegaskan bahwa Islam adalah agama pertengahan, tidak berlebihan dan tidak mengurangi. Dengan mengikuti manhaj pertengahan, seorang Muslim terhindar dari ghuluw yang bisa menjerumuskan.

Penutup

Larangan ghuluw adalah peringatan agar umat Islam senantiasa beribadah sesuai tuntunan Rasulullah ﷺ, tidak menambah dan tidak mengurangi. Agama Islam adalah agama keseimbangan yang mudah dipraktikkan. Menjauhi sikap berlebih-lebihan akan menjaga keikhlasan, ketenangan, dan keselamatan seorang hamba.

Penulis : Ustadz Kurnia Lirahmat, B.A., Lc

Facebook Comments

Pesantren MAQI

Lembaga Bahasa Arab dan Studi Islam

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

Advertisment ad adsense adlogger