Hadits

Keutamaan Shalat

Teks Hadits

عَنْ جَابِرٍ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ ﷺ: «بَيْنَ الرَّجُلِ وَبَيْنَ الْكُفْرِ تَرْكُ الصَّلَاةِ» (رواه مسلم)

Dari Jabir رضي الله عنه ia berkata: Rasulullah ﷺ bersabda: “Batas antara seseorang dengan kekufuran adalah meninggalkan shalat.” (HR. Muslim)

Pendahuluan

Shalat merupakan tiang agama dan ibadah paling utama setelah syahadat. Ia menjadi pembeda antara orang beriman dan orang kafir. Shalat bukan sekadar gerakan jasmani, tetapi hubungan ruhani antara seorang hamba dengan Allah ﷻ. Dalam Islam, shalat adalah amalan pertama yang akan dihisab pada hari kiamat.

Shalat Sebagai Tiang Agama

Rasulullah ﷺ bersabda:

رَأْسُ الأَمْرِ الإِسْلاَمُ، وَعَمُودُهُ الصَّلاَةُ، وَذِرْوَةُ سَنَامِهِ الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللهِ (رواه الترمذي وصححه الألباني)

“Pokok perkara (agama) adalah Islam, tiangnya adalah shalat, dan puncaknya adalah jihad di jalan Allah.” (HR. Tirmidzi, dishahihkan oleh Al-Albani)

Hadits ini menunjukkan bahwa jika shalat ditegakkan, maka agama seseorang akan kokoh. Namun jika ditinggalkan, maka agama akan runtuh.

Keutamaan Shalat dalam Al-Qur’an

Allah ﷻ berfirman:

إِنَّ الصَّلَاةَ تَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ (العنكبوت: 45)

“Sesungguhnya shalat itu mencegah dari perbuatan keji dan mungkar.” (Al-‘Ankabut: 45)

Ayat ini menjelaskan bahwa shalat yang dilakukan dengan benar akan memperbaiki akhlak dan perilaku seseorang, menjauhkannya dari kemaksiatan.

Allah ﷻ juga berfirman:

وَأَقِمِ الصَّلَاةَ لِذِكْرِي (طه: 14)

“Dirikanlah shalat untuk mengingat-Ku.” (Thaha: 14)

Shalat adalah bentuk dzikir tertinggi, yang mengingatkan seorang hamba akan keagungan dan pengawasan Allah ﷻ.

Shalat Sebagai Amal Pertama yang Dihisab

Rasulullah ﷺ bersabda:

إِنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ الْعَبْدُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ عَمَلِهِ الصَّلَاةُ، فَإِنْ صَلَحَتْ فَقَدْ أَفْلَحَ وَأَنْجَحَ، وَإِنْ فَسَدَتْ فَقَدْ خَابَ وَخَسِرَ (رواه الترمذي)

“Sesungguhnya amal pertama yang akan dihisab dari seorang hamba pada hari kiamat adalah shalat. Jika shalatnya baik, maka ia akan beruntung dan selamat. Jika shalatnya rusak, maka ia akan celaka dan rugi.” (HR. Tirmidzi)

Hadits ini menunjukkan betapa pentingnya shalat sebagai tolok ukur diterimanya amal-amal lainnya.

Shalat Sebagai Cahaya dan Penolong

Rasulullah ﷺ bersabda:

الصَّلَاةُ نُورٌ (رواه مسلم)

“Shalat adalah cahaya.” (HR. Muslim)

Shalat menjadi cahaya bagi hati di dunia dan cahaya bagi wajah di akhirat. Ia juga menjadi penolong bagi orang beriman di saat kesempitan hidup. Allah ﷻ berfirman:

وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ (البقرة: 45)

“Mintalah pertolongan dengan sabar dan shalat.” (Al-Baqarah: 45)

Penutup

Shalat adalah bukti keimanan dan ketaatan seorang hamba kepada Allah ﷻ. Ia adalah tiang agama, cahaya kehidupan, dan penentu keselamatan di akhirat. Menegakkan shalat dengan khusyuk dan ikhlas merupakan tanda keberuntungan seorang Muslim di dunia dan akhirat.

Penulis : Ustadz Kurnia Lirahmat, B.A., Lc

Facebook Comments

Pesantren MAQI

Lembaga Bahasa Arab dan Studi Islam

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

Advertisment ad adsense adlogger