Hadits

Keutamaan Haji Mabrur

Teks Hadits

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ: سُئِلَ رَسُولُ اللهِ ﷺ: أَيُّ الْعَمَلِ أَفْضَلُ؟ قَالَ: «إِيمَانٌ بِاللهِ وَرَسُولِهِ». قِيلَ: ثُمَّ مَاذَا؟ قَالَ: «الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللهِ». قِيلَ: ثُمَّ مَاذَا؟ قَالَ: «حَجٌّ مَبْرُورٌ» (رواه البخاري ومسلم)

Dari Abu Hurairah رضي الله عنه ia berkata: Rasulullah ﷺ pernah ditanya: “Amalan apakah yang paling utama?” Beliau menjawab: “Iman kepada Allah dan Rasul-Nya.” Ditanya lagi: “Kemudian apa?” Beliau menjawab: “Jihad di jalan Allah.” Ditanya lagi: “Kemudian apa?” Beliau menjawab: “Haji yang mabrur.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Pendahuluan

Haji merupakan salah satu rukun Islam yang agung. Ia bukan sekadar perjalanan fisik menuju Baitullah, tetapi juga perjalanan spiritual untuk membersihkan diri dari dosa dan mendekatkan diri kepada Allah ﷻ. Di antara berbagai jenis haji, yang paling tinggi kedudukannya adalah haji mabrur, yaitu haji yang diterima oleh Allah dan menghasilkan perubahan baik dalam diri pelakunya.

Makna Haji Mabrur

Para ulama menjelaskan bahwa haji mabrur adalah haji yang dilakukan dengan ikhlas karena Allah ﷻ, sesuai dengan tuntunan Rasulullah ﷺ, dan tidak tercampur dengan dosa, riya, atau maksiat. Tanda dari haji mabrur adalah ketika seseorang sepulang dari haji menjadi pribadi yang lebih baik dan lebih taat kepada Allah ﷻ.

Allah ﷻ berfirman:

وَأَذِّنْ فِي النَّاسِ بِالْحَجِّ يَأْتُوكَ رِجَالًا وَعَلَى كُلِّ ضَامِرٍ يَأْتِينَ مِنْ كُلِّ فَجٍّ عَمِيقٍ (الحج: 27)

“Dan serulah manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki dan mengendarai unta yang kurus, yang datang dari segenap penjuru yang jauh.” (Al-Hajj: 27)

Ayat ini menunjukkan bahwa ibadah haji adalah panggilan mulia yang dijawab oleh hamba-hamba yang dipilih Allah ﷻ.

Keutamaan Haji Mabrur

1. Dihapuskan Dosa dan Kesalahan

Rasulullah ﷺ bersabda:

مَنْ حَجَّ لِلَّهِ فَلَمْ يَرْفُثْ وَلَمْ يَفْسُقْ، رَجَعَ كَيَوْمِ وَلَدَتْهُ أُمُّهُ (رواه البخاري ومسلم)

“Barangsiapa berhaji karena Allah, tidak berkata kotor dan tidak berbuat kefasikan, maka ia pulang seperti pada hari dilahirkan oleh ibunya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadits ini menunjukkan bahwa haji mabrur menghapus seluruh dosa-dosa masa lalu, menjadikan pelakunya bersih seperti bayi yang baru lahir.

2. Tidak Ada Balasan Selain Surga

Rasulullah ﷺ bersabda:

الْحَجُّ الْمَبْرُورُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلَّا الْجَنَّةُ (رواه البخاري ومسلم)

“Haji yang mabrur tidak ada balasan baginya kecuali surga.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Inilah keutamaan tertinggi dari haji yang diterima Allah ﷻ. Balasannya bukan hanya ampunan, tetapi juga jaminan surga bagi pelakunya.

3. Haji Mabrur Menumbuhkan Akhlak Mulia

Orang yang menunaikan haji mabrur akan menampakkan perubahan akhlak yang nyata setelah pulang. Ia menjadi pribadi yang lebih sabar, dermawan, dan rendah hati. Rasulullah ﷺ bersabda:

الْحَاجُّ وَالْمُعْتَمِرُ وَفْدُ اللهِ، إِنْ دَعَوْهُ أَجَابَهُمْ، وَإِنِ اسْتَغْفَرُوهُ غَفَرَ لَهُمْ (رواه ابن ماجه وصححه الألباني)

“Orang yang berhaji dan berumrah adalah tamu Allah. Jika mereka berdoa kepada-Nya, Allah akan mengabulkannya, dan jika mereka memohon ampun, Allah akan mengampuni mereka.” (HR. Ibnu Majah, shahih menurut Al-Albani)

Hadits ini menggambarkan kemuliaan orang yang berhaji dan keutamaan doa mereka di sisi Allah ﷻ.

Penutup

Haji mabrur adalah dambaan setiap Muslim. Ia tidak hanya menghapus dosa dan menjanjikan surga, tetapi juga mengubah hati dan perilaku seorang hamba menjadi lebih taat dan bersyukur. Karena itu, hendaknya setiap orang yang berhaji menjaga niatnya agar semata-mata karena Allah ﷻ dan berusaha melaksanakan manasik sesuai sunnah Rasulullah ﷺ.

Penulis : Ustadz Kurnia Lirahmat, B.A., Lc

Facebook Comments

Pesantren MAQI

Lembaga Bahasa Arab dan Studi Islam

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

Advertisment ad adsense adlogger