Hadits

Amalan Nabi SAW di sepuluh Hari Terakhir Bulan Ramadhan

Amalan Nabi SAW di sepuluh Hari Terakhir Bulan Ramadhan

Pada sepuluh hari terakhir di bulan ramadhan, Nabi Muhammad saw selalu berdiam diri di masjid dan memperbanyak amal ibadah, atau yang dikenal sebagai i’tikaf. I’tikaf di bulan ramdhan salah satu bentuk ibadah yang hanya datang satu kali dalam setahun, oleh karena itu Nabi Muhammad saw senantiasa beri’tikaf ketika datang sepuluh hari di bulan ramadhan selama hidupnya. Bahkan amalan tersebut dilanjutkan oleh istri-istri beliau setelah kepergiannya, menunjukan betapa berharganya amalan tersebut

أَنَّ النَّبِيَّ -صلّى الله عليه و سلّم- كّانّ يّعْتَكِفُ الْعَشْرَ الْأَوَاخِرَ مِنْ رَمَضَانَ حَتَّى تَوَفَّاهُ اللهُ -تعالى- ثُمَّ اعْتَكَفَ أَزْوَاجُهُ مِنْ بَعْدِهِ

“Bahwa Nabi saw biasa beri’tikaf di sepuluh hari terakhir Ramadhan hingga Allah swt mewafatkan beliau kemudian para istri beliau beri’tikaf sepeninggal beliau”. [Bukhari dan Muslim]

Selain keterangan tersebut, Abdullah bin Umar meriwayatkan hadits dengan bunyi yang berbeda namun sama makna

كَانَ رَسُوْلُ اللهِ -صلّى الله عليه و سلّم- يَعْتَكِفُ الْعَشْرَ الْأَوَاخِرَ مِنْ رَمَضَانَ

“Rasulullah saw biasa beri’tikaf di sepuluh hari terakhir ramadhan”. [Bukhari dan Muslim]

Sementara itu, Abu Hurairah menyampaikan bahwa Nabi Muhammad saw beri’tikaf selama dua puluh hari pada tahun terakhir beliau hidup

كَانَ النَّبِيُّ -صلّى الله عليه و سلّم- يّعْتّكِفُ فِي كُلِّ رَمَضَانَ عَشْرَةَ أَيَّامٍ فَلَمَّا كَانَ الْعَامُ الَّذِي قُبِضَ فِيْهِ اعْتَكَفَ عِشْرِيْنَ يَوْمًا

“Biasanya Nabi saw beri’tikaf selama sepuluh hari di setiap ramdhan tetapi di tahun beliau wafat beliau beri’tikaf selama dua puluh hari”. [Bukhari].

Penulis : Ustadz Wildan Risalat (Mudir Pesantren MAQI)

Facebook Comments

Tinggalkan Balasan

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.