Pembagian Isim Berdasarkan Jenis
Pengantar
Dalam ilmu nahwu, isim (kata benda) tidak hanya dibedakan berdasarkan jumlah (mufrad, mutsannā, dan jam‘), tetapi juga berdasarkan jenis kelamin (الجنس). Dari sisi jenisnya, isim terbagi menjadi dua: isim mudzakkar (maskulin) dan isim muannats (feminin). Pembagian ini penting karena memengaruhi kesesuaian kata dalam kalimat, seperti dalam pemakaian fi‘il, dhamir, dan na‘t (sifat).
1. Isim Mudzakkar (الإسم المذكر)
Isim mudzakkar adalah isim yang menunjukkan laki-laki atau sesuatu yang dianggap maskulin, baik secara hakiki maupun majazi.
a. Mudzakkar Hakiki (المذكر الحقيقي)
Adalah isim yang menunjukkan makhluk hidup laki-laki secara nyata.
Contoh:
-
رَجُلٌ (seorang laki-laki)
-
وَلَدٌ (anak laki-laki)
-
مُعَلِّمٌ (guru laki-laki)
Contoh dalam kalimat:
جَاءَ الرَّجُلُ Telah datang seorang laki-laki.
Kata الرجلُ menunjukkan laki-laki sejati, sehingga termasuk mudzakkar hakiki.
b. Mudzakkar Majāzī (المذكر المجازي)
Adalah isim yang bukan menunjukkan laki-laki, tetapi dianggap maskulin oleh aturan bahasa.
Contoh:
-
كِتَابٌ (buku)
-
قَلَمٌ (pena)
-
جَبَلٌ (gunung)
Dalam kaidah bahasa Arab, kata-kata tersebut dianggap maskulin meskipun bukan makhluk hidup.
2. Isim Muannats (الإسم المؤنث)
Isim muannats adalah isim yang menunjukkan perempuan atau sesuatu yang dianggap feminin. Sama seperti mudzakkar, isim muannats terbagi menjadi dua: hakiki dan majazi.
a. Muannats Hakiki (المؤنث الحقيقي)
Adalah isim yang menunjukkan makhluk hidup perempuan secara nyata.
Contoh:
-
امْرَأَةٌ (seorang perempuan)
-
بِنْتٌ (anak perempuan)
-
مُعَلِّمَةٌ (guru perempuan)
Contoh dalam kalimat:
جَاءَتِ الْمَرْأَةُ Telah datang seorang perempuan.
Fi‘il جاءتْ menggunakan huruf ta’ (ت) sebagai tanda bahwa pelakunya perempuan.
b. Muannats Majāzī (المؤنث المجازي)
Adalah isim yang tidak menunjukkan perempuan, tetapi dianggap feminin oleh kaidah bahasa.
Contoh:
-
شَمْسٌ (matahari)
-
نَارٌ (api)
-
أَرْضٌ (bumi)
Ketiga kata ini dianggap feminin dalam bahasa Arab karena secara bahasa memiliki ciri muannats, meskipun bukan makhluk hidup.
Tanda-Tanda Isim Muannats
1. Ta’ Marbūṭah (ة)
Kebanyakan isim muannats ditandai dengan ta’ marbūṭah di akhir kata.
Contoh:
-
طَالِبَةٌ (pelajar perempuan)
-
مُسْلِمَةٌ (wanita Muslimah)
2. Alif Maqṣūrah (ى)
Tanda muannats yang berakhiran alif maqṣūrah.
Contoh:
-
حُبْلَى (wanita hamil)
-
كُبْرَى (yang besar [feminin])
3. Alif Mamdūdah (اء)
Tanda muannats yang berakhiran alif dan hamzah.
Contoh:
-
صَحْرَاء (padang pasir)
-
بَيْضَاء (putih [feminin])
Perbedaan antara Mudzakkar dan Muannats
| Aspek | Isim Mudzakkar | Isim Muannats |
|---|---|---|
| Makna | Menunjukkan laki-laki atau benda maskulin | Menunjukkan perempuan atau benda feminin |
| Bentuk kata | Tidak memakai ta’ marbūṭah | Sering memakai ta’ marbūṭah, alif maqṣūrah, atau mamdūdah |
| Contoh | رجل، كتاب، قلم | امرأة، شمس، نار |
| Pengaruh dalam fi‘il | Fi‘il tanpa ta’ ta’nīts | Fi‘il memakai ta’ ta’nīts |
Dalil dari Al-Qur’an
Allah ﷻ berfirman:
وَمَا خَلَقَ الذَّكَرَ وَالْأُنْثَىٰ
“Dan demi yang menciptakan laki-laki dan perempuan.” (Al-Lail: 3)
Ayat ini menunjukkan bahwa perbedaan jenis kelamin (dzakar dan untsā) adalah bagian dari ketetapan Allah dalam penciptaan makhluk, termasuk dalam sistem bahasa Arab yang membedakan isim mudzakkar dan muannats.
Atsar Ulama
Imam Ibn Jinni رحمه الله berkata dalam Al-Khashāish:
التفريق بين المذكر والمؤنث من خصائص اللسان العربي، لما فيه من الدقة في الوصف والمعنى
“Pembedaan antara mudzakkar dan muannats termasuk ciri khas bahasa Arab, karena di dalamnya terdapat ketelitian dalam deskripsi dan makna.”
Kesimpulan
Isim dalam bahasa Arab terbagi berdasarkan jenis menjadi mudzakkar dan muannats. Pembagian ini tidak hanya berlaku untuk makhluk hidup, tetapi juga pada benda dan makna abstrak. Pemahaman tentang jenis isim sangat penting agar sesuai dalam penggunaan fi‘il, dhamir, dan sifat dalam kalimat bahasa Arab.
Penulis : Ustadz Kurnia Lirahmat, B.A., Lc
![]() |
|


