Pembagian Isim Berdasarkan Bilangan
Pengantar
Dalam ilmu nahwu, isim (kata benda) memiliki berbagai pembagian berdasarkan maknanya. Salah satu pembagian penting adalah berdasarkan bilangan (العدد), yaitu jumlah yang ditunjukkan oleh isim tersebut. Dari sisi bilangan, isim terbagi menjadi tiga: mufrad (tunggal), mutsannā (ganda), dan jam‘ (jamak).
Pemahaman terhadap pembagian ini sangat penting karena memengaruhi bentuk, i‘rāb, dan kesesuaian antara kata benda dengan kata sifat, fi‘il, maupun dhamir dalam kalimat bahasa Arab.
1. Isim Mufrad (الإسم المفرد)
Isim mufrad adalah kata yang menunjukkan satu orang, satu benda, atau satu makna.
Contoh Isim Mufrad
-
رَجُلٌ (seorang laki-laki)
-
امْرَأَةٌ (seorang perempuan)
-
كِتَابٌ (sebuah buku)
-
قَلَمٌ (sebuah pena)
Dalam kalimat:
-
جَاءَ الرَّجُلُ Telah datang seorang laki-laki.
Kata الرجل adalah isim mufrad yang marfū‘ dengan ḍammah.
2. Isim Mutsannā (الإسم المثنّى)
Isim mutsannā adalah kata yang menunjukkan dua orang atau dua benda. Ciri khasnya adalah penambahan huruf alif dan nun (انِ) ketika marfū‘, serta yā’ dan nun (يْنِ) ketika manṣūb atau majrūr.
Contoh Isim Mutsannā
-
رَجُلَانِ (dua orang laki-laki)
-
طَالِبَانِ (dua orang pelajar)
-
كِتَابَانِ (dua buku)
-
قَلَمَانِ (dua pena)
Contoh dalam Kalimat
-
جَاءَ رَجُلَانِ Telah datang dua orang laki-laki.
-
رَأَيْتُ رَجُلَيْنِ Aku melihat dua orang laki-laki.
-
مَرَرْتُ بِرَجُلَيْنِ Aku melewati dua orang laki-laki.
Isim mutsannā selalu memiliki tanda i‘rāb far‘iyyah (pengganti harakat asli):
-
Rafa‘ dengan alif (انِ)
-
Naṣb dan jarr dengan yā’ (يْنِ)
3. Isim Jam‘ (الإسم الجمع)
Isim jam‘ adalah kata yang menunjukkan tiga atau lebih. Dalam bahasa Arab, isim jam‘ terbagi menjadi tiga macam:
a. Jam‘ Mudzakkar Sālim (جمع المذكر السالم)
Yaitu jamak yang dibentuk dengan menambahkan wāw dan nūn (ون) pada bentuk mufradnya untuk rafa‘, serta yā’ dan nūn (ين) untuk naṣb dan jarr.
Contoh:
-
مُسْلِمٌ → مُسْلِمُونَ (orang-orang Muslim)
-
مُؤْمِنٌ → مُؤْمِنُونَ (orang-orang beriman)
Dalam kalimat:
-
جَاءَ الْمُسْلِمُونَ Telah datang orang-orang Muslim.
-
رَأَيْتُ الْمُسْلِمِينَ Aku melihat orang-orang Muslim.
b. Jam‘ Muannats Sālim (جمع المؤنث السالم)
Yaitu jamak yang dibentuk dengan menambahkan alif dan tā’ (ات) pada bentuk mufradnya.
Contoh:
-
طَالِبَةٌ → طَالِبَاتٌ (para pelajar perempuan)
-
مُؤْمِنَةٌ → مُؤْمِنَاتٌ (para mukminah)
Dalam kalimat:
-
جَاءَتِ الطَّالِبَاتُ Para pelajar perempuan datang.
c. Jam‘ Taksīr (جمع التكسير)
Yaitu jamak yang dibentuk dengan mengubah bentuk asli kata mufradnya tanpa mengikuti pola tetap. Disebut taksīr (pecahan) karena bentuk asalnya “dipecah”.
Contoh:
-
رَجُلٌ → رِجَالٌ (laki-laki)
-
كِتَابٌ → كُتُبٌ (buku-buku)
-
بَيْتٌ → بُيُوتٌ (rumah-rumah)
Jamak taksīr memiliki berbagai pola (wazan) dan harus dihafal karena tidak memiliki aturan umum.
Dalil tentang Pentingnya Pemahaman Bahasa Arab
Allah ﷻ berfirman:
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ قُرْآنًا عَرَبِيًّا لَعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ
“Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al-Qur’an dengan bahasa Arab agar kamu memahaminya.” (Yusuf: 2)
Perbedaan bentuk mufrad, mutsannā, dan jam‘ dalam bahasa Arab bukan hanya soal jumlah, tetapi juga memiliki pengaruh besar dalam memahami makna ayat Al-Qur’an.
Atsar Ulama
Imam Az-Zamakhsyari رحمه الله berkata dalam Al-Kasysyāf:
اللغة العربية بحر لا ساحل له، ومن أتقن مفرداتها وأوزانها فقد فهم كلام الله ورسوله
“Bahasa Arab adalah lautan tak bertepi; barang siapa menguasai bentuk dan timbangan katanya, maka ia akan memahami perkataan Allah dan Rasul-Nya.”
Kesimpulan
Pembagian isim berdasarkan bilangan terdiri dari tiga:
-
Mufrad – menunjukkan satu.
-
Mutsannā – menunjukkan dua.
-
Jam‘ – menunjukkan tiga atau lebih.
Ketiganya memiliki bentuk dan tanda i‘rāb yang berbeda, sehingga penting dipahami agar tidak keliru dalam membaca dan menulis bahasa Arab.
Penulis : Ustadz Kurnia Lirahmat, B.A., Lc
 |
|
