I‘rāb dan Binā’
Pengantar
Dalam ilmu nahwu, dua istilah yang sangat penting untuk dipahami sejak awal adalah i‘rāb (الإعراب) dan binā’ (البناء). Keduanya berhubungan dengan kondisi akhir kata dalam bahasa Arab, apakah berubah karena posisi dan fungsi dalam kalimat, atau tetap dalam semua keadaan.
Memahami perbedaan antara i‘rāb dan binā’ akan membantu pembelajar bahasa Arab membaca dan menganalisis kalimat secara benar, baik dalam Al-Qur’an, hadits, maupun teks Arab lainnya.
Pengertian I‘rāb
I‘rāb secara bahasa berarti penjelasan atau penerangan.
Sedangkan secara istilah, i‘rāb adalah perubahan harakat akhir kata karena adanya pengaruh suatu faktor (‘āmil) yang masuk ke dalam kalimat.
Contoh I‘rāb
-
زَيْدٌ (Zaidun) — marfū‘ dengan ḍammah karena menjadi mubtada’.
-
رَأَيْتُ زَيْدًا (ra’aytu zaidan) — manṣūb dengan fatḥah karena menjadi maf‘ūl bih.
-
مَرَرْتُ بِزَيْدٍ (marartu bi zaidin) — majrūr dengan kasrah karena didahului huruf jar.
Dari contoh di atas terlihat bahwa kata زيد berubah harakat akhirnya sesuai fungsi dalam kalimat. Itulah yang disebut i‘rāb.
Pengertian Binā’
Binā’ secara bahasa berarti bangunan atau sesuatu yang tetap.
Sedangkan secara istilah, binā’ adalah tetapnya harakat akhir kata dan tidak berubah meskipun posisinya dalam kalimat berbeda.
Contoh Binā’
-
Kata tunjuk: هذا (hādzā) — selalu berakhiran alif maqṣūrah, tidak berubah.
-
Dhomir: هو، هي، أنا، نحن — semuanya tetap dan tidak berubah akhir katanya.
-
Huruf: من، إلى، في، على — tidak mengalami perubahan harakat.
Meskipun kata-kata tersebut menempati posisi berbeda dalam kalimat, bentuk akhirnya tetap sama.
Perbedaan I‘rāb dan Binā’
Aspek | I‘rāb | Binā’ |
---|---|---|
Pengertian | Perubahan harakat akhir kata karena ‘āmil | Tetapnya harakat akhir kata tanpa perubahan |
Jenis kata yang termasuk | Sebagian besar isim dan fi‘il muḍāri‘ | Dhomir, huruf, isim isyārah, fi‘il māḍī, fi‘il amr |
Contoh | زيدٌ – زيدًا – زيدٍ | هذا، أنتَ، من، كتبَ |
Dalil Al-Qur’an tentang Ketelitian Bahasa
Allah ﷻ berfirman:
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ قُرْآنًا عَرَبِيًّا لَعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ
“Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al-Qur’an dengan bahasa Arab agar kamu memahaminya.” (Yusuf: 2)
Ayat ini menunjukkan bahwa bahasa Arab memiliki struktur yang sangat teliti. Perubahan harakat (i‘rāb) dapat mengubah makna ayat, dan karena itu pemahaman terhadap i‘rāb dan binā’ sangatlah penting bagi siapa pun yang ingin memahami Al-Qur’an secara mendalam.
Atsar Ulama
Imam Sibawaih رحمه الله, peletak dasar ilmu nahwu, menjelaskan bahwa perubahan i‘rāb adalah bukti keindahan dan kelengkapan bahasa Arab. Ia berkata:
إنما الإعرابُ علامةُ المعاني في الكلام العربي
“Sesungguhnya i‘rāb itu adalah tanda makna dalam kalam Arab.” (Al-Kitāb, Sibawaih, 1/23)
Artinya, dengan i‘rāb kita dapat mengetahui fungsi kata dan makna yang terkandung dalam suatu kalimat.
Hikmah Mempelajari I‘rāb dan Binā’
-
Menjaga makna dari kesalahan. Perbedaan harakat bisa mengubah arti.
-
Membantu memahami tafsir dan hadits. I‘rāb menjelaskan struktur dan hubungan antar kata.
-
Meningkatkan kemampuan membaca teks Arab klasik. Dengan mengenal kata mu‘rab dan mabnī, pembelajar bisa menganalisis teks dengan tepat.
Kesimpulan
I‘rāb adalah perubahan akhir kata karena pengaruh posisi dalam kalimat, sedangkan binā’ adalah tetapnya akhir kata tanpa perubahan. Keduanya merupakan fondasi penting dalam ilmu nahwu yang harus dikuasai agar dapat memahami bahasa Arab dengan benar dan mendalam.
Penulis : Ustadz Kurnia Lirahmat, B.A., Lc
![]() |
|