Aqidah

Tauhid sebagai Inti Ajaran Islam

Pendahuluan

Tauhid adalah inti ajaran Islam yang menjadi dasar dari seluruh amal ibadah seorang Muslim. Segala bentuk ibadah tidak akan diterima kecuali jika dilandasi dengan tauhid, yaitu mengesakan Allah ﷻ dalam rububiyyah, uluhiyyah, dan asma’ wa sifat-Nya. Tanpa tauhid, amal sebesar apa pun akan sia-sia.

Makna Tauhid

Secara bahasa, tauhid berasal dari kata وَحَّدَ – يُوَحِّدُ yang berarti menjadikan sesuatu satu. Secara istilah, tauhid adalah mengesakan Allah ﷻ dalam segala hal yang menjadi kekhususan-Nya, baik dalam penciptaan, ibadah, maupun nama dan sifat-Nya.

Allah ﷻ berfirman:

وَاِلٰهُكُمْ اِلٰهٌ وَّاحِدٌ ۖ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ الرَّحْمٰنُ الرَّحِيْمُ

“Dan Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada tuhan selain Dia, Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang” (Al-Baqarah: 163).

Ayat ini menegaskan bahwa hanya Allah ﷻ yang berhak disembah, tidak ada sekutu bagi-Nya.

Tauhid dalam Dakwah Para Nabi

Tauhid adalah misi utama seluruh rasul. Tidak ada seorang rasul pun yang diutus kecuali untuk mengajak kaumnya kepada tauhid.

Allah ﷻ berfirman:

وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِيْ كُلِّ اُمَّةٍ رَّسُوْلًا اَنِ اعْبُدُوا اللّٰهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوْتَ

“Dan sungguh, Kami telah mengutus seorang rasul kepada setiap umat (untuk menyerukan), ‘Sembahlah Allah dan jauhilah thaghut'” (An-Nahl: 36).

Ayat ini menegaskan bahwa inti dakwah para nabi adalah menyeru manusia kepada tauhid dan menjauhi kesyirikan.

Tauhid sebagai Syarat Diterimanya Amal

Amal saleh tidak akan diterima tanpa tauhid. Rasulullah ﷺ bersabda dari sahabat Abu Hurairah رضي الله عنه:

مَنْ قَالَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ، خَالِصًا مِنْ قَلْبِهِ، دَخَلَ الْجَنَّةَ

“Barang siapa mengucapkan Laa ilaaha illallah dengan ikhlas dari hatinya, maka ia akan masuk surga” (HR. Ahmad, dinyatakan shahih oleh Syaikh Al-Albani).

Hadits ini menunjukkan bahwa syahadat tauhid adalah kunci surga bagi orang yang mengucapkannya dengan ikhlas dan merealisasikannya dalam kehidupan.

Bahaya Syirik sebagai Lawan Tauhid

Syirik adalah lawan dari tauhid dan merupakan dosa terbesar yang tidak akan diampuni jika tidak ditaubati.

Allah ﷻ berfirman:

اِنَّ اللّٰهَ لَا يَغْفِرُ اَنْ يُشْرَكَ بِهٖ وَيَغْفِرُ مَا دُوْنَ ذٰلِكَ لِمَنْ يَّشَاۤءُ ۗ وَمَنْ يُّشْرِكْ بِاللّٰهِ فَقَدِ افْتَرٰىٓ اِثْمًا عَظِيْمًا

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari itu bagi siapa yang Dia kehendaki. Barang siapa mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa besar” (An-Nisa: 48).

Ayat ini memperingatkan bahwa syirik akan menghapus amal dan menyebabkan seseorang kekal di neraka jika tidak bertaubat.

Penutup

Tauhid adalah inti ajaran Islam, pondasi segala amal, dan tujuan utama diciptakannya manusia. Dengan tauhid yang benar, seorang Muslim akan selamat dunia dan akhirat. Sebaliknya, tanpa tauhid, semua amal akan sia-sia dan tidak berguna di hadapan Allah ﷻ. Oleh karena itu, setiap Muslim wajib mempelajari, memahami, dan mengamalkan tauhid dalam kehidupannya.

Penulis : Ustadz Kurnia Lirahmat, B.A., Lc

Facebook Comments

Pesantren MAQI

Lembaga Bahasa Arab dan Studi Islam

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

Advertisment ad adsense adlogger