Bahaya Penyimpangan dalam Aqidah
Pendahuluan
Aqidah merupakan pondasi utama dalam Islam. Jika aqidah seorang Muslim rusak, maka seluruh amal ibadahnya akan kehilangan nilai. Penyimpangan aqidah dapat membawa seseorang kepada kesyirikan, kekufuran, ataupun kemunafikan. Karena itu, memahami bahaya penyimpangan aqidah sangat penting agar umat Islam tetap berada di atas jalan yang lurus sesuai Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah ﷺ.
Penyimpangan Aqidah Menghapus Amal
Penyimpangan aqidah, terutama syirik, adalah dosa terbesar yang tidak diampuni Allah ﷻ jika pelakunya tidak bertaubat. Allah ﷻ berfirman:
وَلَقَدْ اُوْحِيَ اِلَيْكَ وَاِلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكَ ۚ لَئِنْ اَشْرَكْتَ لَيَحْبَطَنَّ عَمَلُكَ وَلَتَكُوْنَنَّ مِنَ الْخٰسِرِيْنَ
“Dan sungguh, telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) sebelum kamu: Jika kamu mempersekutukan Allah, niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi” (Az-Zumar: 65).
Ayat ini menunjukkan bahwa syirik dapat menghapus semua amal saleh, meskipun pelakunya memiliki amal ibadah yang banyak.
Penyimpangan Aqidah Membawa pada Kekekalan di Neraka
Syirik dan kekufuran adalah sebab utama manusia kekal di neraka. Allah ﷻ berfirman:
اِنَّهٗ مَنْ يُّشْرِكْ بِاللّٰهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللّٰهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ وَمَأْوٰىهُ النَّارُ ۚ وَمَا لِلظّٰلِمِيْنَ مِنْ اَنْصَارٍ
“Sesungguhnya barang siapa mempersekutukan Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka. Tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolong pun” (Al-Ma’idah: 72).
Ayat ini menjelaskan bahwa pelaku syirik tidak akan masuk surga jika mati dalam keadaan musyrik.
Penyimpangan Aqidah Menjerumuskan pada Kesengsaraan Hidup
Orang yang menyimpang dari aqidah yang lurus akan hidup dalam kesempitan hati dan kegelisahan. Allah ﷻ berfirman:
وَمَنْ اَعْرَضَ عَنْ ذِكْرِيْ فَاِنَّ لَهٗ مَعِيْشَةً ضَنْكًا وَّنَحْشُرُهٗ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ اَعْمٰى
“Dan barang siapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sungguh, baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta” (Thaha: 124).
Ayat ini menegaskan bahwa berpaling dari aqidah yang benar mengakibatkan kesengsaraan hidup di dunia dan azab di akhirat.
Hadits tentang Bahaya Penyimpangan Aqidah
Rasulullah ﷺ bersabda dari sahabat Jabir رضي الله عنه:
مَنْ لَقِيَ اللَّهَ لَا يُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا دَخَلَ الْجَنَّةَ، وَمَنْ لَقِيَهُ يُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا دَخَلَ النَّارَ
“Barang siapa bertemu dengan Allah (meninggal dunia) dalam keadaan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu pun, maka ia masuk surga. Dan barang siapa bertemu dengan-Nya dalam keadaan menyekutukan-Nya dengan sesuatu, maka ia masuk neraka” (HR. Muslim).
Hadits ini memperjelas bahwa keselamatan akhirat hanya diperoleh dengan menjaga aqidah agar tetap murni dari syirik.
Jenis Penyimpangan Aqidah
-
Syirik – mempersekutukan Allah ﷻ dengan selain-Nya.
-
Kufur – mengingkari Allah ﷻ, Rasul-Nya, atau ajaran agama.
-
Nifaq – menampakkan keimanan namun menyembunyikan kekafiran.
-
Bid’ah dalam keyakinan – meyakini sesuatu yang tidak ada dalilnya dalam Al-Qur’an dan Sunnah.
Penutup
Penyimpangan aqidah adalah bahaya besar yang mengancam kehidupan seorang Muslim. Syirik, kufur, nifaq, dan bid’ah dapat menghapus amal, menjerumuskan ke neraka, serta membuat hidup sengsara. Oleh karena itu, setiap Muslim wajib mempelajari aqidah Islam, menjaga kemurnian tauhid, dan menjauhi segala bentuk penyimpangan agar selamat dunia dan akhirat.
Penulis : Ustadz Kurnia Lirahmat, B.A., Lc
![]() |
|