Al-Quran

Keutamaan Membaca Al-Quran

Keutamaan Membaca Al-Quran

Terdapat bebarapa  jenis ibadah dalam agama islam di antaranya, yaitu ibadah qalbiyyah (hati), jasadiyyah (anggota badan) dan qauliyyah (lisan). Ibadah qauliyyah merupakan ibadah yang lebih mudah untuk dilakukan daripada jenis ibadah yang lainnya. Salah satu contoh ibadah qauliyyah adalah membaca ayat-ayat Al-Quran. Setiap muslim ketika membaca Al-Quran pada hakikatnya dia sedang memalukan perniagaan yang tidak akan mengalami kerugian dengan Allah ‘Azza wa Jalla, sebagaimana firman-Nya dalam surat Fatihir ayat 9:

الَّذِينَ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَأَنْفَقُوا مِمَّا رَزَقْنَاهُمْ سِرًّا وَعَلَانِيَةً يَرْجُونَ تِجَارَةً لَنْ تَبُورَ

“esungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan salat dan menafkahkan sebahagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi”

Selain itu, setiap muslim yang senantiasa membaca Alquran dan menjadikannya sebagai aktivitas dalam kesehariannya maka nanti pada hari kiamat, Alquran akan dan dan menjadi penolong bagi mereka, sebagaimana hadits Nabi Muhammad Sallallahu ‘alaihi wa sallama:

اِقْرَؤُوا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيْعًا لِأَصْحَابِهِ

“Bacalah Alquran itu, karena sesungguhnya ia akan dating pada hari kiamat sebagai pemberi syafa’at bagi para pembacanya”

Bahkan setiap muslim siperbolehkan untuk hasad kepada muslim lainnya dalam membaca Alquran. Sebagainmana Nabi Sallallahu ‘alaihi wa sallama:


لَاحَسَدَ إِلَّا عَلَى اثْنَتَيْنِ: رَجُلٌ آتَاهُ اللهُ مَالًا فَهُوَ يُنْفِقُ مِنْهُ آنَاءَ اللَّيْلِ وَآنَاءَ النَّهَارِ وَرَجُلٌ آتَاهُ اللهُ الْقُرْآنَ فَهُوَ يَقُوْمُ بِهِ آنَاءَ اللَّيْلِ وآنَاءَ النَّهَارِ

Tidak ada hasad kecuali pada dua perkara yaitu seorang laki-laki yang Allah berikan kepadanya harta kemudian dia menginfakan harta tersebut sepanjang malam dan siang dan seorang laki-laki yang Allah berikan kepadanya Alquran maka kemudian dia membacanya dalam shalatnya sepanjang siang dan malam”

Penulis : Ustadz Wildan Risalat (Staff Pengajar Pesantren MAQI)

 

Facebook Comments

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.