Sirah

Umar Bin Khattab (4)

 

Nasehat Emas Umar bin Khattab:

“Wahai manusia, tidakkah kita telah mengenal kalian, jikalau di depan kita adalah Nabi Shallallahu walaihi wasallam, dan jikalau wahyu padanya turun, dan jikalau Allah memberi kabar tentang kalian?!

Bukankah Nabi Shallallahu alaihi wasallam telah pergi, dan wahyu telah putus?!

Bukankah kita sesungguhnya mengatakan sesuai apa yang kalian ketahui?!”

Kita katakan pada kalian: Barangsiapa diantara kalian yang menampakkan kebaikan, kita akan  prasangka baik padanya, dan kita penuhi jawabannya. Dan barangsiapa menampakkan pada kita keburukan, kita akan prasangka buruk padanya, dan kita marahi ia.

Rahasia kalian itu ialah antara kalian dengan Tuhan kalian.

Tidakkah Beliau telah datang padaku pada sesaat zaman, dan aku telah mengira siapa yang telah baca Al Quran berharap Allah ta’ala dan apa yang dimiliki-Nya. Lalu aku telah dibayangkan dengan akhirat akan banyaknya orang-orang yang membaca Quran tetapi berharap apa yang ada pada manusia.

Maka berharaplah kalian akan Allah ta’ala dengan bacaan kalian… dan berharaplah padaNya dengan amalan kalian…!

Tidakkah demi Allah sesungguhnya aku tidak mengutus para pegawaiku pada kalian untuk menyiksa kulit kalian, dan tidak pula mengambil harta kalian…?! Tetapi aku kirim mereka untuk mengajari kalian agama dan sunnah kalian.

Barangsiapa yang diperlakukan selain itu, maka angkatlah hal itu padaku. Demi Zat yang diriku di tanganNya.. aku akan membalas perbuatannya..”

Lalu bangkitlah Amru bin Ash, dan berkata:

“Wahai Amirul mukminin, apakah kau lihat jika seorang dari Muslimin pada bawahannya lalu ia memberi adab pada bawahannya, apakah kau akan mengqisasnya (membalasnya)?”

Umar menjawab: “Iya.. Demi Zat yang diriku di tanganNya,, jadi aku akan menqisasnya. Dan telah aku lihat Rasulullah Shallalahu alaihi wasallam mengqisas dari dirinya.

Janganlah kalian memukul kaum Muslimin sehingga merendahkannya.. dan janganlah kalian mencegah hak-hak mereka hingga kalian mengingkari mereka. Janganlah kalian masa bodoh pada mereka, sehingga mengabaikan mereka.”

 

 

Nasehat Umar pada Rakyatnya:

“Berilah hak dari diri kalian, dan janganlah Sebagian kalian membawa Sebagian lain untuk diangkat perkara padaku.. dan ketahuilah sesungguhnya baiknya suatu perkara dalam tiga hal:

  • Menunaikan amanah
  • Menjadi Qudwah (Contoh), dan
  • Berhukum dengan yang Allah turunkan.

Dan baiknya harta itu ada dalam tiga hal:

  • Diambil dengan cara yang Haq
  • Diberikan pada yang berhak, dan
  • Dicegah dari hal yang bathil

Dan aku janji pada kalian untuk tidak berbuat kriminal sedikitpun dari bayaran kalian, dan tidak pula atas harta peninggalan perang yang diberikan Allah pada kalian, kecuali dengan jalan yang haq (yaitu Baitul mal).

Dan aku berkewajiban jika hal itu terjadi di tanganku, maka tidaklah keluar melainkan dengan jalan yang berhak (dibagi adil).

Dan aku berkewajiban bagi kalian untuk menambah bantuan dan rizki untuk kalian In sya Allah.

Dan aku berkewajiban bagi kalian untuk tidak menjatuhkan kalian pada jurang kebinasaan.

Dan jika kalian berminat sebagai utusan perang, maka aku adalah Bapak Penanggung hingga kalian pulang pada keluarga kalian.

Maka bertakwalah pada Allah, wahai hamba Allah, dan bantulah aku oleh kalian untuk Amar Ma’ruf dan Nahi Munkar, dan berikan aku nasihat akan sesuatu karena akupun adalah bagian kalian.”

Penulis : Ustadz M. Ramdhan El-Hakim (Staff Pengajar Pesantren MAQI)

 

Facebook Comments

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.