Dakwah Sembunyi-sembunyi di Dar Al-Arqam
Pendahuluan
Setelah turunnya wahyu pertama di Gua Hira, Rasulullah ﷺ mulai melaksanakan tugasnya sebagai pembawa risalah Islam. Namun, situasi di Makkah yang penuh dengan kesyirikan dan permusuhan terhadap kebenaran membuat dakwah tidak bisa dilakukan secara terbuka. Maka, beliau ﷺ memulai dakwah secara sembunyi-sembunyi selama kurang lebih tiga tahun. Salah satu pusat kegiatan dakwah pada masa ini adalah rumah Al-Arqam bin Abi Al-Arqam رضي الله عنه, yang dikenal dengan Dar Al-Arqam.
Awal Dakwah Secara Rahasia
Setelah menerima perintah untuk menyampaikan risalah, Rasulullah ﷺ berdakwah kepada orang-orang terdekat yang beliau percayai. Orang-orang pertama yang menerima Islam berasal dari keluarga dan sahabat terdekat, di antaranya:
-
Istri beliau, Khadijah binti Khuwailid رضي الله عنها, orang pertama yang beriman.
-
Sahabat karibnya, Abu Bakar Ash-Shiddiq رضي الله عنه.
-
Anak angkatnya, Zaid bin Haritsah رضي الله عنه.
-
Sepupunya yang masih kecil, Ali bin Abi Thalib رضي الله عنه.
Dari merekalah Islam mulai menyebar secara perlahan. Melalui kepribadian Rasulullah ﷺ yang jujur, amanah, dan penuh kasih sayang, dakwah Islam diterima oleh hati-hati yang bersih.
Allah ﷻ berfirman:
يٰٓأَيُّهَا الْمُدَّثِّرُۙ ١ قُمْ فَاَنْذِرْۙ ٢ وَرَبَّكَ فَكَبِّرْۙ ٣ وَثِيَابَكَ فَطَهِّرْۙ ٤
“Wahai orang yang berselimut! Bangunlah, lalu berilah peringatan. Dan agungkanlah Tuhanmu, dan bersihkanlah pakaianmu.” (Al-Muddatsir: 1–4)
Ayat ini merupakan perintah langsung agar Rasulullah ﷺ memulai dakwah setelah masa persiapan dan penyucian jiwa.
Dar Al-Arqam: Pusat Dakwah Rahasia
Dar Al-Arqam bin Abi Al-Arqam terletak di lereng Bukit Shafa. Rumah ini menjadi tempat berkumpulnya Rasulullah ﷺ bersama para sahabat untuk mempelajari Al-Qur’an, memperkuat iman, dan memantapkan aqidah.
Pemilihan rumah Al-Arqam bukan tanpa alasan:
-
Lokasinya strategis — dekat Ka’bah namun tersembunyi dari pandangan Quraisy.
-
Pemiliknya masih muda dan belum dikenal luas — sehingga tidak menimbulkan kecurigaan.
-
Tempat yang tenang dan aman untuk membina para sahabat pertama.
Di rumah inilah generasi pertama Islam dibina dengan ilmu dan keimanan. Mereka belajar langsung dari Rasulullah ﷺ tentang tauhid, sabar, dan istiqamah dalam menghadapi ujian.
Orang-orang yang Masuk Islam di Dar Al-Arqam
Banyak sahabat mulia yang masuk Islam di Dar Al-Arqam, di antaranya:
-
Utsman bin Affan رضي الله عنه
-
Abdurrahman bin Auf رضي الله عنه
-
Sa’d bin Abi Waqqash رضي الله عنه
-
Az-Zubair bin Awwam رضي الله عنه
-
Bilal bin Rabah رضي الله عنه
-
Ammar bin Yasir رضي الله عنه
-
Dan sahabat-sahabat lainnya yang kelak menjadi tulang punggung dakwah Islam.
Jumlah kaum Muslimin pada masa ini masih sedikit, sekitar empat puluh orang, namun mereka adalah manusia pilihan yang memiliki iman yang kokoh dan semangat juang tinggi.
Tujuan dan Hikmah Dakwah Rahasia
Dakwah sembunyi-sembunyi bukanlah karena ketakutan, melainkan strategi hikmah. Rasulullah ﷺ memilih cara ini untuk:
-
Mendidik generasi pertama Islam secara matang, agar mereka siap menghadapi ujian berat di masa depan.
-
Menghindari penindasan Quraisy sebelum kekuatan umat Islam terbentuk.
-
Menanamkan aqidah yang kuat sebagai pondasi utama Islam.
Allah ﷻ berfirman:
فَاصْدَعْ بِمَا تُؤْمَرُ وَأَعْرِضْ عَنِ الْمُشْرِكِينَ
“Maka sampaikanlah secara terang-terangan apa yang diperintahkan kepadamu, dan berpalinglah dari orang-orang musyrik.” (Al-Hijr: 94)
Ayat ini turun setelah tiga tahun masa dakwah rahasia, sebagai tanda dimulainya dakwah secara terbuka.
Keteladanan Rasulullah ﷺ dalam Fase Ini
Dalam fase dakwah rahasia di Dar Al-Arqam, Rasulullah ﷺ menunjukkan sifat-sifat utama seorang da’i sejati:
-
Bijaksana dalam memilih strategi dakwah.
-
Sabar dalam menghadapi penolakan dan ancaman.
-
Menanamkan tauhid dan keimanan sebelum hukum syariat.
-
Memperhatikan pendidikan individu sebelum membangun masyarakat.
Inilah tahapan yang menjadikan para sahabat memiliki keimanan yang kuat dan siap berjuang di jalan Allah ﷻ.
Penutup
Dakwah sembunyi-sembunyi di Dar Al-Arqam merupakan fondasi awal terbentuknya umat Islam yang kuat dan beriman. Dari rumah kecil di Bukit Shafa itu, lahirlah generasi sahabat yang menjadi cahaya bagi dunia. Peristiwa ini mengajarkan bahwa perubahan besar selalu dimulai dari pembinaan iman yang kokoh dan pendidikan yang berlandaskan wahyu Allah ﷻ.
Penulis : Ustadz Kurnia Lirahmat, B.A., Lc
![]() |
|


