Hadits

Keutamaan Zakat dan Infak

Teks Hadits

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ ﷺ: «مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ، وَمَا زَادَ اللَّهُ عَبْدًا بِعَفْوٍ إِلَّا عِزًّا، وَمَا تَوَاضَعَ أَحَدٌ لِلَّهِ إِلَّا رَفَعَهُ اللَّهُ» (رواه مسلم)

Dari Abu Hurairah رضي الله عنه ia berkata: Rasulullah ﷺ bersabda: “Harta tidak akan berkurang karena sedekah, Allah tidak menambah kepada seorang hamba yang memaafkan kecuali kemuliaan, dan tidaklah seseorang merendahkan diri karena Allah melainkan Allah akan meninggikan derajatnya.” (HR. Muslim)

Pendahuluan

Zakat dan infak adalah dua bentuk ibadah sosial yang sangat ditekankan dalam Islam. Keduanya merupakan sarana penyucian harta dan hati, sekaligus bukti nyata keimanan dan kepedulian seorang Muslim terhadap saudaranya. Dalam hadits ini, Rasulullah ﷺ menegaskan bahwa sedekah tidak akan mengurangi harta, justru mendatangkan keberkahan dan kemuliaan di sisi Allah ﷻ.

Makna dan Hikmah Zakat

Zakat berasal dari kata zakā yang berarti suci, tumbuh, dan berkah. Melalui zakat, seorang Muslim membersihkan hartanya dari hak orang lain dan menyucikan jiwanya dari sifat kikir.

Allah ﷻ berfirman:

خُذْ مِنْ أَمْوَالِهِمْ صَدَقَةً تُطَهِّرُهُمْ وَتُزَكِّيهِمْ بِهَا وَصَلِّ عَلَيْهِمْ 

“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu engkau membersihkan dan mensucikan mereka, serta doakanlah mereka.” (At-Taubah: 103)

Zakat bukan sekadar kewajiban, tetapi juga bentuk solidaritas sosial yang menjaga keseimbangan antara golongan kaya dan miskin di tengah masyarakat.

Keutamaan Infak dan Sedekah

1. Tidak Mengurangi Harta, Justru Menambah Keberkahan

Sebagaimana dijelaskan dalam hadits di atas, sedekah tidak akan membuat harta berkurang. Allah ﷻ menggantinya dengan keberkahan dan kelapangan rezeki, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Allah ﷻ berfirman:

مَثَلُ الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنْبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِي كُلِّ سُنْبُلَةٍ مِائَةُ حَبَّةٍ وَاللهُ يُضَاعِفُ لِمَنْ يَشَاءُ 

“Perumpamaan orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada tiap tangkai seratus biji. Allah melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki.” (Al-Baqarah: 261)

Ayat ini menggambarkan betapa besarnya pahala orang yang berinfak di jalan Allah, karena setiap infak yang ikhlas akan dilipatgandakan pahalanya.

2. Menolak Bala dan Menghapus Dosa

Sedekah bukan hanya memberi manfaat bagi penerimanya, tetapi juga mendatangkan perlindungan bagi pemberinya. Rasulullah ﷺ bersabda:

صَدَقَةُ السِّرِّ تُطْفِئُ غَضَبَ الرَّبِّ (رواه الطبراني وصححه الألباني)

“Sedekah secara sembunyi-sembunyi dapat memadamkan kemurkaan Rabb.” (HR. Ath-Thabrani, shahih menurut Al-Albani)

Dengan bersedekah, seorang hamba menolak bala dan mendapatkan ampunan Allah ﷻ atas dosa-dosanya.

3. Menjadi Naungan di Hari Kiamat

Rasulullah ﷺ bersabda:

كُلُّ امْرِئٍ فِي ظِلِّ صَدَقَتِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ (رواه أحمد وصححه الألباني)

“Setiap orang berada di bawah naungan sedekahnya pada hari kiamat.” (HR. Ahmad, shahih menurut Al-Albani)

Sedekah menjadi pelindung seorang hamba dari panasnya hari kiamat dan menjadi sebab turunnya rahmat Allah ﷻ.

Penutup

Zakat dan infak bukan sekadar amalan harta, melainkan juga amalan hati. Ia mendidik jiwa agar tidak cinta dunia, menumbuhkan kepedulian, dan mempererat ukhuwah antar sesama Muslim. Semakin sering seseorang berzakat dan berinfak, semakin bersih jiwanya dan semakin bertambah keberkahan hidupnya.

Penulis : Ustadz Kurnia Lirahmat, B.A., Lc

Facebook Comments

Pesantren MAQI

Lembaga Bahasa Arab dan Studi Islam

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

Advertisment ad adsense adlogger