Kedudukan Shalat dalam Islam
Pengertian dan Kedudukan Shalat
Shalat adalah ibadah yang Allah ﷻ wajibkan kepada setiap muslim sebagai bentuk penghambaan, ketaatan, dan kedekatan kepada-Nya. Shalat merupakan tiang agama, amalan yang pertama kali akan dihisab, dan pembeda utama antara iman dan kekafiran.
Allah ﷻ berfirman:
إِنَّ الصَّلَاةَ تَنْهَىٰ عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنكَرِ
“Sesungguhnya shalat itu mencegah dari perbuatan keji dan mungkar.” (Al-Ankabut: 45)
Ayat ini menunjukkan bahwa shalat bukan hanya ritual, tetapi ibadah yang memperbaiki akhlak dan kehidupan seorang muslim.
Shalat adalah Tiang Agama
Rasulullah ﷺ bersabda dari sahabat Mu’adz bin Jabal رضي الله عنه:
رَأْسُ الْأَمْرِ الْإِسْلَامُ، وَعَمُودُهُ الصَّلَاةُ
“Pokok segala urusan adalah Islam, dan tiangnya adalah shalat.” (HR. At-Tirmidzi no. 2616, shahih menurut Al-Albani)
Sebagaimana bangunan tidak akan berdiri tanpa tiang, demikian pula agama tidak akan tegak tanpa shalat.
Shalat adalah Amalan yang Pertama Kali Dihisab
Rasulullah ﷺ bersabda dari sahabat Abu Hurairah رضي الله عنه:
إِنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ الْعَبْدُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ عَمَلِهِ الصَّلَاةُ
“Sesungguhnya amalan pertama yang akan dihisab pada hari kiamat dari seorang hamba adalah shalat.” (HR. Abu Dawud no. 864, At-Tirmidzi no. 413, shahih menurut Al-Albani)
Jika shalatnya baik, maka amal yang lain akan baik. Jika shalatnya rusak, maka amal lainnya ikut rusak.
Shalat Pembeda Antara Mukmin dan Kafir
Rasulullah ﷺ bersabda dari sahabat Jabir رضي الله عنه:
بَيْنَ الرَّجُلِ وَبَيْنَ الشِّرْكِ وَالْكُفْرِ تَرْكُ الصَّلَاةِ
“Batas antara seseorang dengan syirik dan kekafiran adalah meninggalkan shalat.” (HR. Muslim no. 82)
Hadits ini menegaskan betapa seriusnya kedudukan shalat dalam keimanan seseorang.
Shalat sebagai Bentuk Syukur
Shalat adalah sarana untuk mengingat Allah ﷻ dan sebagai bentuk syukur atas segala nikmat-Nya.
Allah ﷻ berfirman:
وَأَقِمِ الصَّلَاةَ لِذِكْرِي
“Dan dirikanlah shalat untuk mengingat-Ku.” (Thaha: 14)
Shalat menghubungkan hamba dengan Rabbnya, membersihkan jiwa, dan menenangkan hati.
Hikmah Shalat dalam Kehidupan
-
Menjaga kedisiplinan waktu dan sikap.
-
Membersihkan jiwa dari dosa-dosa kecil.
-
Menenangkan hati dan menghilangkan kegelisahan.
-
Mencegah maksiat dan perilaku buruk.
-
Mendekatkan diri kepada Allah ﷻ dalam segala keadaan.
Ancaman Bagi Orang yang Meninggalkan Shalat
Allah ﷻ memperingatkan:
فَوَيْلٌ لِلْمُصَلِّينَ الَّذِينَ هُمْ عَنْ صَلَاتِهِمْ سَاهُونَ
“Maka celakalah bagi orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya.” (Al-Ma’un: 4–5)
Lalai dalam shalat saja mendapat ancaman, apalagi meninggalkannya sama sekali.
Penulis : Ustadz Kurnia Lirahmat, B.A., Lc
![]() |
|

