Menjaga Persaudaraan Umat Islam di Tengah Perpecahan
Khutbah Pertama
الحمد لله الذي أمر بالوحدة ونهى عن الفرقة، وجعل في الاجتماع قوة وفي التفرق ضعفًا، أحمده سبحانه وأشكره، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أن محمداً عبده ورسوله، صلى الله عليه وعلى آله وصحبه أجمعين.
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,
Marilah kita tingkatkan ketakwaan kepada Allah ﷻ dengan melaksanakan segala perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Karena dengan ketakwaan, Allah ﷻ akan memberikan pertolongan, keberkahan, dan persatuan kepada umat Islam.
Jamaah Jum’at yang dimuliakan Allah,
Tema khutbah kita hari ini adalah “Menjaga Persaudaraan Umat Islam di Tengah Perpecahan.”
Allah ﷻ berfirman:
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ
“Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, maka damaikanlah antara kedua saudaramu (yang berselisih), dan bertakwalah kepada Allah agar kamu mendapat rahmat.” (Al-Hujurat: 10)
Ayat ini menegaskan bahwa ikatan iman menjadikan kita bersaudara. Persaudaraan ini bukan berdasarkan darah, suku, atau bangsa, melainkan berdasarkan keimanan kepada Allah ﷻ. Oleh sebab itu, menjaga ukhuwah Islamiyah adalah kewajiban setiap Muslim.
Pentingnya Persaudaraan dalam Islam
Rasulullah ﷺ bersabda dalam hadits shahih riwayat Abu Hurairah رضي الله عنه:
لَا تَحَاسَدُوا، وَلَا تَنَاجَشُوا، وَلَا تَبَاغَضُوا، وَلَا تَدَابَرُوا، وَكُونُوا عِبَادَ اللَّهِ إِخْوَانًا، الْمُسْلِمُ أَخُو الْمُسْلِمِ، لَا يَظْلِمُهُ، وَلَا يَخْذُلُهُ، وَلَا يَكْذِبُهُ، وَلَا يَحْقِرُهُ
“Janganlah kalian saling dengki, jangan saling menipu, jangan saling membenci, dan jangan saling memutuskan hubungan, tetapi jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara. Seorang Muslim adalah saudara bagi Muslim lainnya, ia tidak menzaliminya, tidak menelantarkannya, tidak berdusta kepadanya, dan tidak menghinanya.” (HR. Muslim)
Hadits ini menunjukkan bahwa ukhuwah Islamiyah harus dijaga dengan menjauhi sifat-sifat yang dapat merusaknya seperti hasad, dendam, dan permusuhan.
Dampak Buruk Perpecahan
-
Hilangnya kekuatan umat – Umat Islam menjadi lemah di hadapan musuh-musuhnya.
-
Turunnya musibah dan kehinaan – Perpecahan menyebabkan umat kehilangan pertolongan Allah ﷻ.
-
Rusaknya persaudaraan dan ukhuwah – Fitnah dan permusuhan menimbulkan kebencian di tengah masyarakat.
Allah ﷻ memperingatkan dalam firman-Nya:
وَلَا تَنَازَعُوا فَتَفْشَلُوا وَتَذْهَبَ رِيحُكُمْ وَاصْبِرُوا إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ
“Dan janganlah kamu berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu; dan bersabarlah, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (Al-Anfal: 46)
Ayat ini menegaskan bahwa perpecahan menghilangkan wibawa dan kekuatan umat. Sebaliknya, kesabaran dan persatuan membawa pertolongan Allah ﷻ.
Penutup Khutbah Pertama
Ma’asyiral muslimin,
Marilah kita jaga persaudaraan di antara sesama Muslim, hindari perpecahan, jauhi permusuhan, dan perbanyaklah doa agar Allah ﷻ mempersatukan hati-hati kaum Muslimin dalam kebaikan dan ketaatan.
أقول قولي هذا وأستغفر الله لي ولكم ولسائر المسلمين من كل ذنب وخطيئة، فاستغفروه إنه هو الغفور الرحيم.
Khutbah Kedua
الحمد لله رب العالمين، والعاقبة للمتقين، ولا عدوان إلا على الظالمين. وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أن محمداً عبده ورسوله، صلى الله عليه وعلى آله وصحبه أجمعين.
Jamaah Jum’at rahimakumullah,
Ukhuwah Islamiyah adalah nikmat besar yang harus dijaga. Allah ﷻ berfirman:
وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا وَاذْكُرُوا نِعْمَتَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنْتُمْ أَعْدَاءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا
“Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai. Ingatlah nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu bermusuhan, lalu Allah mempersatukan hatimu sehingga dengan nikmat-Nya kamu menjadi bersaudara.” (Ali ‘Imran: 103)
Ayat ini menegaskan bahwa hanya dengan kembali kepada agama Allah-lah umat Islam dapat bersatu. Perpecahan muncul karena meninggalkan Al-Qur’an dan Sunnah serta lebih mementingkan hawa nafsu dan kepentingan dunia.
Rasulullah ﷺ bersabda dalam hadits shahih riwayat Anas bin Malik رضي الله عنه:
لَا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لِأَخِيهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ
“Tidak sempurna iman salah seorang di antara kalian sampai ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Marilah kita jadikan hadits ini sebagai pedoman hidup, agar kita saling mencintai, menasihati, dan membantu di atas kebenaran.
اللهم أصلح ذات بيننا، وألف بين قلوبنا، واهدنا سبل السلام، وجنبنا الفتن ما ظهر منها وما بطن، ووفق ولاة أمورنا لما تحب وترضى يا أرحم الراحمين.
عباد الله،
إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ
“Sesungguhnya Allah menyuruh berlaku adil, berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.” (An-Nahl: 90)
فاذكروا الله العظيم يذكركم واشكروه على نعمه يزدكم، ولذكر الله أكبر، والله يعلم ما تصنعون.
Penulis : Ustadz Kurnia Lirahmat, B.A., Lc
![]() |
|