Aqidah

Definisi Aqidah dan Manhaj Ahlus Sunnah

Pendahuluan

Aqidah adalah fondasi dasar dalam Islam yang menentukan benar atau tidaknya keyakinan seorang Muslim. Tanpa aqidah yang lurus, amal ibadah tidak akan bernilai. Oleh karena itu, memahami definisi aqidah dan manhaj Ahlus Sunnah sangat penting agar seorang Muslim tetap berada di atas jalan yang benar sesuai dengan Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah ﷺ.

Definisi Aqidah

Secara bahasa, aqidah berasal dari kata العَقْدُ yang berarti ikatan yang kuat dan kokoh. Sedangkan secara istilah, aqidah adalah keyakinan yang tertanam dalam hati seorang Muslim yang tidak bercampur dengan keraguan, mencakup iman kepada Allah ﷻ, malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para rasul-Nya, hari akhir, serta takdir baik dan buruk.

Allah ﷻ menegaskan pentingnya keyakinan dalam firman-Nya:

اَلَمْ تَرَ كَيْفَ ضَرَبَ اللّٰهُ مَثَلًا ۢ كَلِمَةً طَيِّبَةً كَشَجَرَةٍ طَيِّبَةٍ اَصْلُهَا ثَابِتٌ وَّفَرْعُهَا فِى السَّمَاۤءِ

“Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya kuat dan cabangnya menjulang ke langit” (Ibrahim: 24).

Ayat ini menggambarkan bahwa aqidah yang benar adalah pondasi kokoh yang akan melahirkan amal-amal saleh.

Manhaj Ahlus Sunnah wal Jama’ah

Pengertian Manhaj

Manhaj secara bahasa berarti jalan yang terang dan jelas. Sedangkan secara istilah, manhaj adalah metode atau cara seorang Muslim dalam memahami, mengamalkan, dan menyebarkan agama Islam.

Manhaj Ahlus Sunnah

Manhaj Ahlus Sunnah wal Jama’ah adalah jalan yang ditempuh oleh Rasulullah ﷺ, para sahabat رضي الله عنهم, tabi’in, dan ulama yang mengikuti jejak mereka dengan konsisten. Mereka memahami agama berdasarkan Al-Qur’an dan As-Sunnah dengan pemahaman generasi terbaik umat Islam.

Rasulullah ﷺ bersabda dari sahabat Abdullah bin Mas’ud رضي الله عنه:

خَيْرُ النَّاسِ قَرْنِي، ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ، ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ

“Sebaik-baik manusia adalah pada zamanku, kemudian orang-orang setelah mereka, kemudian orang-orang setelah mereka” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

Hadits ini menjadi dasar bahwa generasi sahabat, tabi’in, dan tabi’ut tabi’in adalah generasi terbaik yang manhajnya wajib diikuti oleh setiap Muslim.

Prinsip-Prinsip Manhaj Ahlus Sunnah

  1. Berpegang teguh pada Al-Qur’an dan As-Sunnah tanpa mendahulukan akal, perasaan, atau pendapat manusia.

  2. Mengikuti pemahaman para sahabat رضي الله عنهم sebagai generasi pertama yang menerima Islam secara langsung dari Rasulullah ﷺ.

  3. Menjauhi bid’ah dan penyimpangan dalam urusan agama.

  4. Mengutamakan persatuan umat di atas kebenaran, bukan persatuan semu yang mengabaikan prinsip aqidah.

  5. Bersikap adil terhadap para sahabat رضي الله عنهم dengan mencintai mereka semua dan tidak mencela mereka.

Allah ﷻ berfirman tentang generasi sahabat dan orang-orang yang mengikuti mereka:

وَالسَّابِقُوْنَ الْاَوَّلُوْنَ مِنَ الْمُهٰجِرِيْنَ وَالْاَنْصَارِ وَالَّذِيْنَ اتَّبَعُوْهُمْ بِاِحْسَانٍ رَّضِيَ اللّٰهُ عَنْهُمْ وَرَضُوْا عَنْهُ

“Orang-orang yang terdahulu lagi pertama-tama (masuk Islam) dari kalangan Muhajirin dan Anshar, serta orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan mereka pun ridha kepada-Nya” (At-Taubah: 100).

Ayat ini menegaskan bahwa keselamatan terletak pada mengikuti jejak para sahabat رضي الله عنهم.

Penutup

Definisi aqidah dan manhaj Ahlus Sunnah harus dipahami dengan baik agar seorang Muslim memiliki keyakinan yang benar serta mengikuti jalan yang selamat. Dengan berpegang teguh pada aqidah yang lurus dan mengikuti manhaj Ahlus Sunnah wal Jama’ah, seorang Muslim akan mendapatkan petunjuk menuju keselamatan dunia dan akhirat.

Penulis : Ustadz Kurnia Lirahmat, B.A., Lc

Facebook Comments

Pesantren MAQI

Lembaga Bahasa Arab dan Studi Islam

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

Advertisment ad adsense adlogger