Mengetahui Mana Kawan dan Mana Lawan
Saat manusia lahir kedunia, Allah telah menetapkan musuh bagi orang-orang beriman, musuh yang sejatinya harus diketahui oleh Bani Adam, sehingga tak ada satu pun manusia yang keliru memilih teman.
Karena biasanya faktor kedekatan dengan seseorang dapat memberikan pengaruh pada sifat dan tingkah laku orang tersebut.
Sebut saja Andi, sosok teman yang baik dan berakhlak luhur, lahir dari keluarga agamis, pertemanannya dengan anak-anak berperilaku buruk dilingkungan sekitarnya sedikit demi sedikit akan merubah pola pikir dan tingkah lakunya, dikarenakan sifat manusiawi lebih condong menyukai kebebasan tanpa ada kekangan dari keluarga.
Kondisi seperti itu dapat saja terjadi diantara keluarga kita, ketika tak ada bimbingan dari orang tua terhadap anaknya, mana teman yang harus didekati dan mana yang harus dijauhi.
Karena kebodohan akan masalah pergaulan merupakan masalah besar yang harus dijauhi, agar seorang muslim tidak jatuh kedalam perangkap setan, dimana setan selalu menggiring pengikutnya untuk memusuhi orang-orang baik, yang seharusnya dijadikan teman.
Kalau lah tak ada peringatan dari Al Qur’an tentang sosok-sosok pendusta agama yang selalu berbuat kerusakan dimuka bumi niscaya banyak pula pengikut orang-orang tersebut sampai hari ini.
Oleh sebab itu, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda,
الرَّجُلُ عَلَى دِينِ خَلِيلِهِ فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ
“Seseorang itu sesuai dengan agama sahabatnya. Oleh karena itu, perhatikanlah siapa yang menjadi sahabat kalian.” (HR. Abu Dawud, no. 4833)
Makna dari hadits diatas, bahwa seseorang akan mengikuti jejak temannya, maka ketika seseorang sering bergaul dengan orang-orang baik dan duduk bersama mereka, hatinya akan ditanami rasa cinta terhadap kebaikan, sedangkan orang yang bergaul dan sering duduk bersama orang-orang yang cinta berbuat keburukan maka hatinya pun akan ditanami pula dengan rasa cinta terhadap perbuatan buruk.
Kesimpulannya yaitu carilah teman baik yang dapat membawamu dan menggiringmu untus bisa berbuat baik, karena sejatinya teman yang baik seperi itu laksana malaikat tak bersayap yang hidup didunia untuk menebar kebaikan.
Wallahu A’lam Bis Showab
Penulis : Ustadz A. Muslim Nurdin, S.Pd (Mudir Pesantren MAQI)