Hadits

Etika Makan Seorang Muslim (2)

Segala puji bagi Allah yang telah memberikan begitu banyak kenikmatan yang tidak bisa kita hitung satu persatu. Salah satu nikmat yang sering kita lupakan adalah ni’mat sehat. Dengan sehat kita bisa beraktifitas, beribadah dengan nyaman, bahkan makanpun akan terasa ni’mat berbeda halnya ketika kita sakit. Maka dari itu kita perlu bersyukur atas ni’matnya menyantap makanan ini. Dan salah satu cara bersyukur kita kepada Allah adalah dengan mengikuti adab-adab makan yang telah Rasulullah SAW ajarkan.

Maka dalam adab makan part 2 kali ini kita coba bahas lebih dalam apa saja adab-adab yang mesti kita perhatikan ketika makan;

  1. Makanlah dengan tangan kanan

عَنِ ابْنِ عُمَرَ أَنَّ رَسُوْلَ اللّهِ ﷺ قَالَ: إِذَا أَكَلَ أحدُكُم فَلْيَأْكُلْ بِيَمِيْنِهِ . وَإِذَا شَرِبَ فَلْيَشْرَبْ بِيَمِيْنِهِ . فَإِنَّ الشَّيْطَانَ يَأْكُلُ بِشِمَالِهِ وَيَشْرَبُ بِشِمَالِهِ (رواه مسلم)

Dari Ibnu ‘Umar r.a, sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda: “jika seseorang dari kalian makan maka makanlah dengan tangan kanannya dan jika minum maka minumlah dengan tangan kanannya. Karena setan makan dan minum dengan tangan kirinya” (HR. Muslim)
Tidak makan terlalu kenyang

عَنِ الْمِقْدَمِ بْنِ مَعْدِ كَرِبَ يَقُوْلُ سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللّهِ ﷺ  يَقُوْلُ:  مَا مَلَأَ آدَمِيٌّ وِعَاءً شَرًّا مِنْ بَطْنٍ حَسْبَ اْلآدَمِي لَقِيْمَاتٌ يَقُمْنَ صُلْبَهُ فَإِنْ غَلَبَتْ اْلآدَمِي نَفْسَهُ فَثُلُثٌ لِلطَّعَامِ وَثُلُثٌ لِلشَّرَابِ وَثُلُثٌ لِلنَّفْسِ (رواه ابن ماجه)

Dari Al-Miqdam  bin Ma’adi Kariba r.a ia berkata; aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: “Tidaklah anak Adam memenuhi wadah yang lebih jelek/berbahaya dari pada mengisi penuh perutnya sendiri. Cukuplah bagi anak Adam beberapa suapan untuk menegakkan punggungnya. Namun jika tidak bisa menahan diri (dari banyaknya makan), hendaknya sepertiga perutnya (diisi) untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiga lagi untuk bernafas (H.R Ibnu Majah)

  1. Usahakanlah makan dengan berjama’ah

عَنْ وَحْشِى بْنِ حَرْبٍ عَنْ أَبِيْهِ عَنْ جَدِّهِ أَنَّ أَصْحَابَ النَّبِيِّ  ﷺ قَالُوْا: يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّا نَأْكُلُ وَلَا نَشْبَعُ قَالَ: فَلَعَلَّكُمْ تَفْتَرِقُونَ قَالُوا: نَعَمْ قَالَ: فَاجْتَمِعُوا عَلَى طَعَامِكُمْ وَاذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ عَلَيْهِ يُبَارَكْ لَكُمْ فِيهِ (رواه أبو داود)

Dari Wahsyi bin Harb dari bapaknya dari kakeknya, sesungguhnya sahabat-sahabat Nabi SAW berkata: “Wahai Rasulullah, sesungguhnya kami makan tetapi tidak merasa kenyang?”. Beliau bersabda, ‘Mungkin karena kalian makan secara terpisah-pisah (sendiri-sendiri)?.” Mereka menjawab “Ya benar.” Beliau bersabda, “Hendaklah kalian makan secara bersama-sama dan sebutlah nama Allah, maka kalian akan mendapat keberkahan pada makanan kalian.”

  1. Ambilah jika ada makanan yang jatuh

عَنْ جَابِرٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ ‏ إِذَا وَقَعَتْ لُقْمَةُ أَحَدِكُمْ فَلْيَأْخُذْهَا فَلْيُمِطْ مَا كَانَ بِهَا مِنْ أَذًى وَلْيَأْكُلْهَا وَلاَ يَدَعْهَا لِلشَّيْطَانِ وَلاَ يَمْسَحْ يَدَهُ بِالْمِنْدِيلِ حَتَّى يَلْعَقَ أَصَابِعَهُ فَإِنَّهُ لاَ يَدْرِي فِي أَىِّ طَعَامِهِ الْبَرَكَةَ (رواه المسلم)

Dari Jabir r.a, berkata; Rasulullah SAW bersabda: “Apabila suapan makanan salah seorang dari kalianjatuh, hendaklah ia mengambilnya dan buanglah bagian yang kotor dan makanlah (bagian yang bersih), dan janganlah ia mengusap tangannya dengan sapu tangan/tisyu sebelum ia menjilati jari-jarinya, karena ia tidak tahu bagian manakah  ‏ dari makanan yang terdapat barokah” (H.R. Muslim)

  1. Tidak mencela makanan

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: مَا عَابَ النَّبِيُّ ﷺ طَعَامًا قَطُّ إِنْ اشْتَهَاهُ أَكَلَهُ وَإِنْ كَرِهَهُ تَرَكَهُ (رواه البخاري)

Dari Abu Hurairohr.a, berkata: “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah mencela makanan sekali pun. Apabila beliau berselera (suka), beliau memakannya. Apabila beliau tidak suka, beliau pun meninggalkannya (tidak memakannya).” (HR.Bukhari(

  1. Do’a setelah makan

عَنْ أَبِي سَعِيْدٍ اَلْخُدْرِيِّ أَنَّ رَسُوْلَ اللّهِ كَانَ إِذَا فَرَغَ مِنْ طَعَامِهِ قَالَ: اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِي اَطْعَمَنَا وَسَقَانَا وَجَعَلَنَا مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ (رواه أبو داود)

Dari Abi sa’id al-Khudri r.a, sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda: “Apabila telah selesai makan, ia berdo’a; AL-HAMDU LILLAHI AL-LADZI….. (Segala puji bagi Allah yang telah memberi kami makan dan minum serta menjadikan kami termasuk golongan orang yang berserah diri). (H.R. Abu Daud)

  1. Hargailah pembantu karena telah menyiapkan makanan untuk kita

عَنْ مُحَمَّدٍ ـ هُوَ ابْنُ زِيَادٍ ـ قَالَ سَمِعْتُ أَبَا هُرَيْرَةَ عَنِ النَّبِيِّ ﷺ قَالَ ‏ إِذَا أَتَى أَحَدَكُمْ خَادِمُهُ بِطَعَامِهِ فَإِنْ لَمْ يُجْلِسْهُ مَعَهُ فَلْيُنَاوِلْهُ أُكْلَةً أَوْ أُكْلَتَيْنِ أَوْ لُقْمَةً أَوْ لُقْمَتَيْنِ فَإِنَّهُ وَلِيَ حَرَّهُ وَعِلاَجَهُ ‏(رواه البخاري)

Dari Muhummad (dia itu anaknya Ziyad), dia berkata; aku mendengar Abu Hurairoh dari Nabi SAW, Nabi bersabda: “Ketika hambamu membawakan makanan untukmu, jika kamu tidak memintanya untuk bergabung denganmu, maka setidaknya minta dia untuk mengambil satu atau dua genggam, karena dia telah menderita karena panas (saat memasaknya) dan telah bersusah payah untuk memasaknya dengan baik. (H.R. Bukhori)

  1. Perhatikanlah tetangga sekitar

وَ عَنْ أَبِي ذَرٍّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ﷺ : إِذَا طَبَخْتَ مَرَقَةً فَأَكْثِرْ مَاءَهَا وَتَعَاهَدْ جِيْرَانَكَ (راه المسلم)

Dari Abu Zarr ra. berkata: Rasulullah SAW. bersabda: Apabila engkau memasak masakan berkuah, maka perbanyaklah airnya dan perhatikan supaya membagi tetangga tetanggamu. (HR Muslim)

Nah inilah beberapa adab makan yang mesti kita praktekan dalam kehidupan sehari-hari sehingga kita menjadi umat yang senantiasa mencontoh Rasulllah dalam setiap aspek kehidupan salah satunya dalam hal makan ini.

Penulis : Ustadz Fairuuz Faatin (Bidang Perkantoran & Bendahara Pesantren MAQI)

Facebook Comments

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.