Hadits

Ada Hati yang Perlu Dijaga


عَنِ ابْنِ مَسْعُودٍ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ ص (إِذَا كُنتُمْ ثَلَاثَةٌ فَلَا يَتَنَاجَى اثْنَانِ دُونَ الْآخَرِ، حَتَّى تَخْتَلِطُوا بِالنَّاسِ، مِنْ أَجْلِ اَنَّ ذَلِكَ يُجْزِنُهُ مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ، وَاللَّفْظُ المسلم

 

Dari Ibnu Mas’ud. Ia berkata: Telah bersabda Rasululláh saw. Jika kamu bertiga, maka janganlah dua orang berbisik dengan meninggalkan yang lain tetapi hendaklah kamu bercampur dengan manusia, karena yang demikian mendukacitakan-dia”.

Ini adalah hadits nabi Muhammad yang agung, pedoman bagi kita. Apabila diantara antum sekalin yang hendak mencarinya langsung ke sumber referensi maka hadits ini bisa ditemukan dalam kitab hadits karya monumental abu abdillah muhammad bin ismail dalam kitabnya yang masyhur kitab al-bukhori, juga dalam kitab hadits yang juga sangat luar biasa karya abu al-husain muslim bin al-hajjaj bin muslim, kitab shoihih muslim.

Namun apabila ingin lebih mudah, ikhwah sekalian bisa membuka kitab bulughul marom dalam bab jaami’ (kelengkapan) subbab adab.

Ma’aanil hadits:

Kita analogikan posisi  kita sebagai objek dari dukacita yang disebabkan prilaku orang yang meninggalkan kita sendiri tanpa diajak bergabung.

Bayangkan antum lagi liburan bertiga, dan dua orang teman antum asyik bercengkrama membahas yang sama sekali tidak antum  mengerti, merasa terasing mungkin adalah respon pertama kita, dan hal itu gak enak.

Maka hadits ini sangat mengajarkan kepad kita dengan menyebutkan contoh, apabila kita bertiga maka janganlah dua orang berbisik dengan meninggalkan yang lainnya. Karena apa ? hal itu dapat mendukacitakan orang yang sendiri.

Dan hal inipun berlaku bagi empat orang yang bersama, kemudian yang tiga berbisik bisik tanpa mengajak yang lain, pun begitu lima orang atau lebih.

Dan inti pelajaran dalam hadits ini bisa kita makna dengan, bahwa kita harus memperhatikan kondisi hati orang lain, dan setiap hal yang kira-kira akan membuat orang menjadi sedih maka hindarilah perbuatan tersebut.

Wallohu a’lam bish-showaab.

Penulis: Ustadz Nur Falah (Staff Pengajar Pesantren MAQI)

Facebook Comments

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.