4 Amalan Sunnah Ketika Mimpi Buruk
Pembahasan tentang mimpi merupakan pembahasan yang perlu pendalaman dan tak ada habis-habisnya, pasalnya semua manusia pasti pernah mengalami mimpi, baik atau buruk, dan banyak orang yang penasaran akan makna dari mimpi tersebut. Di lain sisi masih banyak pula orang-orang yang terlalu menyepelekan masalah mimpi, seperti mentafsirkan dan memperpanjang cerita tentang mimpi buruk yang dialaminya.
Sebagaimana dalam pembahasan sebelumnya, bahwa Rasulullah Shallahu ‘Alaihi wa sallam pernah memperingatkan para sahabatnyna agar tidak memperpanjang cerita tentang mimpi buruk, karena mimpi buruk datang dari syetan, maka memperpanjang cerita tentang hal tersebut sama saja membuat syetan senang.
Adapun tuntunan yang disyariatkan pada setiap muslim ketika mimpi buruk yaitu,
- Meludah kecil ke arah kiri sebanyak 3 kali.
- Meminta perlindungan kepada Allah dari kejahatan syaithon dan keburukan mimpinya sebanyak 3 kali.
- Mengubah posisi tidurnya.
- Tidak membicarakan mimpinya kepada orang lain.
Sebagaimana yang disebutkan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Imam Muslim dari Jabir Radhiyallahu Anhu, bahwasanya Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda,
-الرُّؤيَا الحَسَنَةُ منَ اللهِ، والحُلُم مِنَ الشَّيْطَان، فَمَن رَأى شَيْئًا يَكرَهُهُ فَلْيَنْفُثْ عَن شِمَاله ثَلاَثًا، ولْيَتَعَوَّذْ مِنَ الشْيْطان فَإنَّها لا تَضُرُّهُ متفق عليه
“Mimpi yang baik itu dari Allah. Sedangkan mimpi yang buruk itu dari setan. Jika salah seorang dari kalian bermimpi yang tidak ia sukai, maka hendaknya ia meniup ke sebelah kirinya tiga kali dan membaca ta’awwudz sebanyak tiga kali. Kemudian setelah itu hendaknya ia membalik tubuhnya ke sisi yang lain, dengan demikian tidak ada lagi yang membahayakan dan jangan ceritakan kepada seorang pun mimpi tersebut” (HR. Bukhari & Muslim).
poin yang keempat merupakan pembahasan ulang dari artikel sebelumnya.
Kesimpulannya, hadits shohih diatas merupakan rujukan yang dianjurkan untuk dilakukan oleh setiap muslim, maka hendaknya siapa saja yang mengalami mimpi buruk atau mimpi sesuatu yang tidak disukai, langsung merujuk kepada solusi nabawi tersebut.
Wallahu a’lam bis showab
Penulis : Ustadz A. Muslim Nurdin, S.Pd (Mudir Pesantren MAQI)