Pentingnya Adab
Pentingnya Adab
قال ابن المبارك رحمه الله: “تعلمنا الأدب ثلاثين عاماً،وتعلمنا العلم عشرين”،
Ibn Mubarak rahimahullah berkata, “Kami belajar adab (tatakrama) 30 tahun. Dan kami belajar ilmu selama 20 tahun.”
وقال ابن سرين: “كانوا يتعلمون الهديَ كما يتعلمون العلم” ..
Ibn Sirin berkata, “Mereka belajar tuntunan hidup sebagaimana belajar ilmu.”
وروى ابن المبارك عن ابن الحسن قال: “نحن إلى كثير من الأدب أحوج منا إلى كثير من حديث”
Ibn Mubarak dari al-Hasan berkata, “Kami lebih membutuhkan adab ketimbang banyak hadits.”
وجاء في السير للذهبي عن عبد الله بن وهب قال: ما نقلنا من أدب مالك أكثر مما تعلمنا من علمه.
Dalam kitab Siyar al-A’lam karya ad-Dzahabi, dari Abdullah bin Wahab berkata, “Kami lebih banyak menukil adab (tatakrama) Imam Malik ketimbang kami mempelajari ilmunya.”
ولقد كان أئمة السلف يوجهون طلابهم إلى تعلم الأدب قبل الخوض في غوالي العلم والخلاف،
Para ulama salaf pun mengarahkan murid-murid mereka untuk mempelajari adab, sebelum ilmu yang tinggi dan bab perselisihan pendapat.
فهذا إمام دار الهجرة يقول لفتى من قريش: يا ابن أخي تعلم الأدب قبل أن تتعلم العلم.
Imam Dar al-Hijrah, Imam Malik berkata kepada pemuda Quraisy, “Wahai anak saudaraku, pelajarilah adab sebelum kamu mempelajari ilmu.”
Penjelasan para ulama’ salaf ini menjadi pengingat kita, bahwa betapapun tinggi ilmu seseorang saat tidak dibungkus dengan adab yang tinggi dan baik, maka ilmunya tidak akan memancarkan kebaikan. Sebaliknya, membuatnya arogan, bahkan sesat lagi menyesatkan orang.
Sebaliknya, dengan adab yang tinggi dan baik, betapapun sedikit ilmu seseorang tetap akan memancarkan pesona di dalam dirinya yang membuatnya dimuliakan. Terlebih jika ketinggian adabnya mencerminkan kedalaman ilmunya, maka Allah pun angkat derajatnya menjadi manusia yang mulia di mata manusia juga di kalangan penghuni langit.
Semoga Allah menjadikan kita orang-orang yang dimuliakan oleh karena ilmu dan adab kita.
Penulis : Ustadz Kurnia Lirahmat (Musyrif Aam Pesantren MAQI)