Sirah

Usman bin Affan (2)

 

Sosok Sahabat ini tidak diragukan kemuliaannya baik secara personal ataupun secara kiprahnya. Namun kalaulah kita secara personalnya selain dia itu rupawan, ada karakter lain yang dimilikinya diantaranya:

  1. Sifat Pemalu

Dari Aisyah RA bahwa Rasulullah SAW pernah duduk dengan posisi tersingkap kain pahanya. Abu Bakar masuk meminta izin, dan Beliau tetap pada posisi seperti itu. Dan datanglah Umar meminta izin dan Beliau tetap pada posisi tadi.  Lalu datanglah Usman, hingga Beliau menjulurkan kain di kakinya tadi. Tatkala orang-orang berdiri, aku (aisyah) berkata: “Wahai Rasulullah,, Abu Bakar dan Umar meminta izin, kaupun izinkan keduanya dan engkau tetap pada posisi seperti itu. Dan pada saat Usman meminta izin, engkau julurkan bajumu. Dan berkata: “Wahai Aisyah,, tidakkah kau malu dari seorang laki-laki, Demi Allah malaikat pun malu darinya?!”

Aisyah pun menanggapi tegas: Malaikat pun merasa malu dari Usman RA!”. Bahkan Nabi SAW pun malu darinya!. Tidakkah orang pencela merasa malu akan mendustakannya?!

  1. Ibadahnya

Dari Ibnu Umar Rhodiyallahu anhu, bahwa ayat Quran yang berbunyi: ”

“(Apakah kamu hai orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang beribadat di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya?” (Az-Zumar 9), dan ia menafsirkan “Dialah Usman bin Affan”

Dan beliau tidak membangunkan keluarganya jika bangun dari tidur untuk berwudhu, melainkan menemukan mereka sudah bangun. Dan ia pun melakukan ibadah shoum sepanjang masa, sampai diapun disinggung: “kalaulah engkau bangunkan para pembantu..”. lalu dijawabnya: “tidak! Malam hari adalah waktu buat mereka istirahat ”

Diriwayatkan dari Hasan bahwa ia berkata: Bahwa Usmanpun berkata: “Seandainya hati kita suci, kita tidak akan kenyang dari Kalam Rab kita. Dan aku tidak suka datang padaku satu hari tidak melihat mushaf. Dan tidaklah Usman meninggal kecuali sampai rusaknya Mushaf dikarenakan banyaknya dibaca. Dan beliaupun syahid dalam keadaan Mushaf di pangkuannya.

  1. Rasa Takutnya

Dari Abdullah bin Rumi berkata: telah datang padaku bahwa Usman RA berkata: “seandainya aku berada diantara surga dan neraka, dan aku tidak tahu kemana aku akan disuruh, aku akan memilih untuk menjadi debu sebelum aku tahu kemana aku akan dijadikan”.

Dahulu tatkala Usman jika berhenti pada sebuah kuburan, dia menangis hingga membasahi janggutnya. Lalu dikatakan padanya: “Kau mengingat surga dan neraka, kau tidak menangis, dan jika kau ingat kuburan, kaupun menangis”. Aku mendengar Rasulullah bersabda: “Kuburan itu awal singgah daripada tempat singgah hari Akhir. Jika dia selamat darinya, maka setelahnya lebih mudah baginya. Dan jika ia tidak selamat, maka setelahnya lebih sulit.”

  1. Tawadhu’nya

Diriwayatkan dalam Al-Hilyah, dari Hasan berkata: “Aku melihat Usman RA tidur di masjid dengan sehelai kain kasur, sedang dia adalah Amirul Mukminin”.

Penulis : Ustadz M. Ramdhan El-Hakim (Staff Pengajar Pesantren MAQI)

 

Facebook Comments

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Advertisment ad adsense adlogger