Al-Quran

Kunci Meraih Kecerdasan

Penyakit adalah suatu ujian yang menimpa seorang muslim sebagai suatu tanda kasih sayang dan perhatian dari Allah subahanahu wa ta’ala kepadanya. Sehingga karenanya seseorang menjadi lebih sadar akan kesalahan yang telah dilakukannya, sehingga apabila dia sabar dan ikhlas maka derajatnya disisi Allah senantiasa ditinggikan.

Kelaparan, kematian, penyakit dan kemiskinan adalah salah satu contoh dari berbagai ujian yang akan ditimpakan, guna mengasah keimanan seorang muslim agar lebih dari sekedar pengakuannya. Sebagaimana banyak diantara orang-orang yang mengaku bahwa dirinya muslim namun malah mengambil pedoman selain islam dan Al Qur’an.

اَحَسِبَ النَّاسُ اَنْ يُّتْرَكُوْٓا اَنْ يَّقُوْلُوْٓا اٰمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُوْنَ  وَلَقَدْ فَتَنَّا الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِهِمْ فَلَيَعْلَمَنَّ اللّٰهُ الَّذِيْنَ صَدَقُوْا وَلَيَعْلَمَنَّ الْكٰذِبِيْنَ

Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan, “Kami telah beriman,” dan mereka tidak diuji? Dan sungguh, Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka Allah pasti mengetahui orang-orang yang benar dan pasti mengetahui orang-orang yang dusta.” (Al Ankabut: 2-3)

Mengenai macam-macam ujian yang Allah siapkan disebutkan dalam Al Qur’an,

وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَوْفِ وَالْجُوْعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الْاَمْوَالِ وَالْاَنْفُسِ وَالثَّمَرٰتِۗ وَبَشِّرِ الصّٰبِرِيْنَ

Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar.” (Al Baqarah: 155)

Apabila kita renungkan bersama perihal menyebarnya wabah pandemi covid-19 ditengah-tengah masyarakat luar maupun dalam, dapat disimpulkan bahwa fenomena ini memiliki hikmah yang sangat besar.

Terutama dari aspek pengaruhnya, yang dapat menyebabkan kematian pada seseorang, walaupun demikian tidak seharusnya bagi seorang muslim untuk terprovokasi akan efek yang ditimbulkan, karena penyakit atau wabah pada dasarnya dapat disembuhkan dengan berbagai cara apapun.

Namun tidak dengan kematian, karena seberapa banyak cara yang dipakai seseorang untuk menghindari kematian hasilnya adalah sia-sia.

Dengan demikian seorang muslim harus lebih cerdas dalam menyikapi penyakit, virus, kematian, dll. Sebagaimana hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Umar radhiyallahu anhuma , “Manusia yang paling utama adalah manusia yang paling baik akhlaknya. Manusia yang cerdas adalah orang yang paling banyak mengingat kematian dan paling baik dalam mempersiapkan bekal untuk menghadapi kehidupan setelah kematian. Mereka adalah orang-orang berakal.”

Penulis : Ustadz A. Muslim Nurdin, S.Pd (Mudir Pesantren MAQI)

Facebook Comments

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Advertisment ad adsense adlogger