Kita Adalah Makhluq
أَلَمۡ تَرَ إِلَى ٱلَّذِي حَآجَّ إِبۡرَٰهِـۧمَ فِي رَبِّهِۦٓ أَنۡ ءَاتَىٰهُ ٱللَّهُ ٱلۡمُلۡكَ إِذۡ قَالَ إِبۡرَٰهِـۧمُ رَبِّيَ ٱلَّذِي يُحۡيِۦ وَيُمِيتُ قَالَ أَنَا۠ أُحۡيِۦ وَأُمِيتُۖ قَالَ إِبۡرَٰهِـۧمُ فَإِنَّ ٱللَّهَ يَأۡتِي بِٱلشَّمۡسِ مِنَ ٱلۡمَشۡرِقِ فَأۡتِ بِهَا مِنَ ٱلۡمَغۡرِبِ فَبُهِتَ ٱلَّذِي كَفَرَۗ وَٱللَّهُ لَا يَهۡدِي ٱلۡقَوۡمَ ٱلظَّٰلِمِينَ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zhalim. (QS Al-Baqarah : 258)
Sunnatullah. Matahari terbit dari timur dan tenggelam di barat. Tidak ada satupun yang bisa memindahkannya, jadi terbit di utara atau selatan misalnya. Demikian juga memutarnya, terbit dari barat kemudian tenggelam di timur. Kecuali Allah. Dialah satu²nya yang mampu memindahkan atau memutar arah terbit dan tenggelamnya.
Inilah tantangan Ibrahim (‘alaihis Salam) yang tidak bisa dijawab Raja lalim saat itu, Namrud. Ketika Khalilullah betkata: “sesungguhnya Allah menerbitkan matahari dari timur, MAKA TERBITKANLAH ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. -Al-Baqarah:2:258-.
Bukankah setiap hari melihat matahari? Apakah setiap hari pula keimanan kita bertambah? Ketundukan kita bertambah? Ya. Sepantasnya Kita menyadari betapa diri kita ini lemah, Kita adalah makhluq yg jangankan memindahkan arah terbit matahari, bahkan menahan matahari itu terbenam walau Hanya satu menit saja Kita tidak mampu.
Semoga Allah senantiasa memberikan hidayah dan bimbinganNya pada kita. Amin
Penulis : Ustadz Asep Deni Hermawan, S.Sos.I (Mudir Pondok Pesantren Baiturrahman Ciparay)
